Peringati Hari Tuberkulosis Sedunia 24 Maret, Ketahui Sejarah Ditemukannya Penyakit Paru-paru Ini

23 Maret 2023, 14:15 WIB
Sejarah dan tujuan dibentuknya Hari Tuberkulosis Sedunia 24 Maret /Breaking_Brain/Pixabay

ZONABANTEN.com – Peringati Hari Tuberkulosis Sedunia 24 Maret, ketahui sejarah ditemukannya penyakit paru-paru ini. Tuberkulosis, penyakit serius pada paru-paru yang menyebabkan batuk parah, batuk darah, dan keringat malam.

Tuberkulosis bisa berakibat fatal jika tidak diobati, karena tetap menjadi epidemi besar di antara populasi dunia.

Tuberkulosis dapat diobati dengan obat-obatan, tetapi negara-negara dunia ketiga tidak memiliki akses ke sumber daya tersebut. Penyakit ini dapat menyebabkan kematian dalam jangka waktu yang lama.

Hari Tuberkulosis Sedunia bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan penyakit ini sekaligus mendorong orang-orang di luar sana untuk mengakhiri potensi epidemi ini.

Baca Juga: Hari Tuberkulosis Sedunia: Peringati Penemuan Koch dengan Memerangi Penyakit Ini 

Pada tahun 1882, Dr. Robert Koch menemukan penyebab tuberkulosis, yaitu bakteri TB. Saat itu TBC merajalela di Eropa.

Banyak dokter dan ilmuwan dibiarkan tanpa petunjuk mengapa orang-orang ini tertular penyakit ini dan meninggal karenanya dalam beberapa minggu.

Sementara penemuan penyebab ini akhirnya mengarah pada pengobatan. Tidak banyak orang yang mengenali peristiwa bersejarah ini.

Pada tahun 1982, International Union Against Tuberculosis and Lung Disease mengusulkan gagasan Hari Tuberkulosis Sedunia.

Itu dilihat sebagai cara untuk meningkatkan kesadaran akan pekerjaan Koch serta mendidik masyarakat tentang tuberkulosis.

Hari Tuberkulosis Sedunia tidak diakui secara resmi oleh PBB dan Majelis Kesehatan Dunia WHO sampai satu dekade kemudian.

Baca Juga: Peringati Hari Tuberkulosis Sedunia 2022 dengan 10 Link Twibbon Berikut 

Pada bulan September 2018, Majelis Umum PBB mengadakan Pertemuan Tingkat Tinggi pertama untuk mengakhiri tuberkulosis secara global.

Hari Tuberkulosis Sedunia memperingati penemuan Koch dengan meningkatkan kesadaran akan tingkat keparahan tuberkulosis jika tidak diobati.

Menurut WHO, upaya global untuk memerangi TBC telah menyelamatkan sekitar 54 juta jiwa sejak tahun 2000. Ini berarti mereka mengurangi angka kematian akibat TBC sebesar 42 persen.

Hari ini mendorong urgensi untuk mendorong para pemimpin global untuk memperhatikan tuberkulosis dengan membangun akuntabilitas.

WHO juga berharap untuk meningkatkan pencegahan dan perawatan, mempromosikan diakhirinya stigma penyakit. Upaya ini akan mendorong tanggapan yang lebih efisien untuk mengobati tuberkulosis.***

Editor: Dinda Indah Puspa Rini

Sumber: Days of The Year

Tags

Terkini

Terpopuler