Seorang Ibu Tega Mencekik Anaknya Hingga Tewas, Gara-Gara Bermain Ponsel HIngga Larut Malam

30 Juli 2020, 06:45 WIB
ilustrasi pembunuhan /

ZONABANTEN.com - Berawal dari persoalan sepele, bisa berujung petaka.

Seperti halnya dengan seorang ibu yang awalnya tidak suka dengan anaknya yang bermain ponsel hingga larut malam.

Tidak dapat menahan emosinya, ibu tersebut pun mencekik putranya sendiri yang baru berusia 11 tahun hingga tewas.

 

Alexandra Dougokenski tampak seperti sosok orang tua yang sempurna untuk Rafael muda.

Tetapi polisi di Brazil mengatakan mereka menuduh Dougokenski membunuh Rafael sampai akhirnya ibu itu mengakui kejahatan yang ia lakukan.

Baca Juga: Peramal India Abhigya Anand Peringatkan Dunia Akan Pandemi Baru di Akhir Tahun 2020

Hal itu terjadi setelah beberapa minggu usai Rafael merekam sebuah puisi untuk ibunya, yang mengatakan betapa dia mencintainya.

Rafael berterima kasih kepada ibunya karena telah merawatnya dan saudaranya. Dia mengatakan bahwa senyumnya sangat berarti baginya.

Dikutip  dari situs Mirror, ibu dua anak (33) itu awalnya mengklaim bahwa anaknya telah melarikan diri dari rumah karena sebuah pertengkaran.

Baca Juga: Mitsubishi Motors Bidik ASEAN sebagai Fokus Bisnis, Termasuk Indonesia

Artikel ini telah tayang sebelumnya di Pikiran Rakyat Tasikmalaya dengan judul Bermain Ponsel Sampai Larut Malam, Seorang Bocah Dicekik hingga Tewas oleh Ibunya yang Murka

Tetapi para penyelidik terus melakukan pencarian ekstensif, dengan bantuan anjing pelacak juga bantuan keluarga serta teman-teman yang cemas.

Ketika pencarian gagal menemukan anak laki-laki itu, dia akhirnya mengaku bahwa telah mencekik anaknya karena marah.

Tersangka mengklaim dia tidak bisa hidup lama dengan sebuah kebohongan lagi dan ia perlu melepas beben di hatinya, akhirnya ia mengakui itu.

Sepuluh hari setelah anaknya dilaporkan menghilang, Dougokenski mengungkapkan di mana jasad anaknya itu disembunyikan.

Baca Juga: Melawan 'Koalisi Gajah' di Pilkada Tangsel, Pengamat: Poros Baru Merubah Paradigma Masyarakat

Mayat itu kemudian ditemukan di sebuah kotak kardus besar di garasi rumah tetangga, yang berjarak hanya lima meter dari rumah keluarga.

Mayat yang mulai membusuk itu dibungkus dengan kantong plastik yang diletakkan di atas kepala.*** (Rahmi Nurlatifah)

Editor: Bondan Kartiko Kurniawan

Sumber: Pikiran Rakyat Tasikmalaya

Tags

Terkini

Terpopuler