Korea Selatan Mengalami Resesi Seks, Mayoritas Wanita Sebut Pernikahan dan Punya Anak Tidak Penting

1 Maret 2023, 15:25 WIB
Resesi Seks Terjadi di Korea Selatan /Pexels/

ZONABANTEN.com – Menurut data statistik kelahiran bayi di Korea Selatan semakin menurun.

Hal ini membuat Korea Selatan mengalami resesi seks, mayoritas wanita disana mengatakan pernikahan dan punya anak tidak penting.

Setelah mendapat kabar dari data statistic kelahiran bayi di negeri gingseng tersebut semakin menurun, maka dilakukan sebuah jajak pendapat atau pengambilan suara tentang pernikahan dan memiliki anak yang dilakukan oleh beberapa perempuan disana.

Baca Juga: Prediksi Skor Sheffield United vs Tottenham Hotspur di Piala FA, Berita Tim dan Susunan Pemain

Dalam jajak pendapat tersebut, mayoritas wanita Korea Selatan menyatakan bahwa pernikahan dan memiliki anak tidak penting dalam hidup mereka.

Di antara wanita berusia 20 hingga 34 tahun, hanya 4% yang menganggap pernikahan dan memiliki anak sebagai bagian "penting" dari kehidupan mereka.

Sedangkan 53,2% wanita lainnya menganggap bahwa pernikahan bukanlah hal penting bagi hidup mereka.

Dalam 'Pengaruh persepsi anak muda tentang kualitas hidup dan kualitas sosial terhadap sikap mereka untuk pernikahan dan persalinan' yang diterbitkan dalam Penelitian Kesejahteraan Sosial oleh Korea Social Welfare Research Association, di antara 281 pria dan wanita yang belum menikah berusia 20 hingga 34 tahun, hanya 4,0% wanita setuju bahwa pernikahan dan melahirkan adalah penting untuk kehidupan seorang wanita.

Memang diketahui bahwa kehidupan di Korea Selatan tidaklah murah. Bahkan biaya pernikahan, melahirkan, dan membesarkan anak telah meningkat.

Dalam hal ini ada kecenderungan untuk menyerah atau menunda pernikahan dan melahirkan di Korea Selatan.

Anak muda sekarang lebih memilih untuk tidak menikah karena mahalnya biaya pernikahan serta rumah, belum ditambah dengan biaya pendidikan anak mereka kelak.

Baca Juga: aespa Ungkap Alasan Mereka Ingin Jadi Idola K-Pop, Alasan Winter Tak Terduga

Walau pemerintah sudah memberikan bantuan bagi masyarakat yang memiliki anak tetapi hal itu tidak membuat banyak perubahan untuk pola pikir mereka.

Mereka merasa bahwa hidup sendiri lebih baik daripada harus menikah lalu punya anak. Banyak anak muda yang belum siap untuk bekeluarga karena pastinya pengeluaran mereka akan bertambah banyak dari sebelumnya.

Baca Juga: Prediksi Skor Sheffield United vs Tottenham Hotspur di Piala FA, Berita Tim dan Susunan Pemain

Selain itu, 'Laporan Survei dan Analisis Panel Kesejahteraan Korea 2022' dirilis oleh Korea Institute for Health and Social Affairs pada 26 Februari. Dalam survei ke-17 terhadap 7.865 rumah tangga dari Maret hingga Juli tahun lalu, ditemukan bahwa hanya 21,4% yang setuju bahwa 'anak-anak bertanggung jawab untuk menghidupi orang tua mereka yang lanjut usia.'***

Editor: Rahman Wahid

Tags

Terkini

Terpopuler