Tiongkok Kembali Dianggap Lakukan Provokasi Dengan Kirim Kapal ke Perairan Vietnam

12 Juli 2020, 10:58 WIB
KAPAL militer Amerika Serikat dan Tiongkok saling berdekatan di Laut China Selatan.* /The Print/

ZONABANTEN.com - Persoalan batas laut di Laut China Selatan masih menjadi sorotan dunia internasional 

Persoalan tersebut terkait tuduhan beberapa negara yang memiliki klaim terhadap perairan Laut China Selatan terhadap Tiongkok yang dianggap melakukan provokasi dengan mengirimkan sejumlah kapalnya ke perairan Laut China Selatan. 

Yang terbaru adalah protes yang dilayangkan ke Beijing karena telah mengirimkan kapal untuk melakukan survey di perairan Vietnam,seperti dilansir oleh EXPRESS.

Menanggapi itu, Korps Penjaga Pantai Angkatan Bersenjata Rakyat Tiongkok atau Biro Penjaga Pantai, China Coast Guard (CCG) melaporkan bahwa kapal 5402 telah meninggalkan pelabuhan Sanya, Provinsi Hainan.

Baca Juga: Tiga Puluh Pria Bersenjata Menyerbu Tempat Ibadah Afrika Selatan, 200 Orang Disandera

Kapal tersebut berlayar pada 1 Juli 2020 dan diketahui berhenti di salah satu pangkalan militer yakni Subi Reef, Kepulauan Spratly, Laut China Selatan pada 2 Juli 2020.

Tak berlabuh lama, kapal 5402 lalu kembali berlayar di utara Vanguard Bank atau 200 mil dari pantai Vietnam dua hari kemudian, 4 Juli 2020.

Menurut analisis dari para ahli, berlayarnya kapal Tiongkok mungkin bertujuan dalam upaya eksplorasi pengeboran minyak di Vietnam.

Artikel ini telah dimuat sebelumnya di Pikiran-Rakyat.com dengan judul Tiongkok Dituduh Ganggu Tetangga di Laut China Selatan, AS Kerahkan Kapal Perang

Seorang peneliti politik senior untuk RAND Corporation yang berbasis di Amerika Serikat (AS), Andrew Scobell menyatakan bahwa kapal milik Biro Penjaga Pantai tersebut memiliki ukuran cukup besar.

"Banyak kapal Penjaga Pantai Tiongkok jauh lebih besar daripada banyak kapal di sebagian besar angkatan laut Asia Tenggara," ujarnya.

Pria yang juga menjabat sebagai profesor di Marine Corps University tersebut menambahkan bahwa kapal Tiongkok sangat mengintimidasi.

"Mereka sangat mengintimidasi, mereka menggunakan perahu nelayan dan mereka bertindak seperti kapal angkatan laut," ujar Scobell.

Ia memprediksi, Tiongkok tengah menguatkan klaim terkait Laut China Selatan.

Baca Juga: Ruangguru Gelar Acara Live Spesial 12 Jam Minggu 12 Juli 2020 - Dimeriahkan Via Vallen, TULUS

 

"Ini semua tentang, dari perspektif Tiongkok, mempromosikan kepentingan mereka di Laut China Selatan, memperkuat klaim mereka, menggunakan semua instrumen kekuatan nasional dan pada saat yang sama menghindari eskalasi," tambahnya.

Andrew Scobell menyatakan bahwa Tiongkok menggunakan provokasi sendiri untuk menciptakan negosiasi terbuka terkait Laut China Selatan.

"Mereka menggunakan provokasi, tekanan, taktik yang kuat tetapi pada saat yang sama orang Tiongkok juga menawarkan 'wortel' dan terlihat masuk akal dalam mencari solusi negosiasi secara terbuka," ujarnya.*** (Farida Al-Qodariah/Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Bondan Kartiko Kurniawan

Sumber: Pikiran-Rakyat.com

Tags

Terkini

Terpopuler