ZONABANTEN.com – 1 Desember ada Hari AIDS Sedunia, ketahui sejarah penemuan dan bahaya dari penyakit ini.
Ketika Acquired Immune Deficiency Syndrome atau AIDS ditemukan pada 1980-an, tampaknya menjangkau dunia dan mengubah cara manusia sebelumnya berpikir tentang hampir semua hal.
Dari bagaimana mereka mendapatkan vaksinasi atau transfusi darah, hingga cara mereka memilih praktik seksual mereka.
Pengungkapan penyakit ini dan virus di baliknya, Human Immunodeficiency Virus ata HIV, disambut dengan kampanye ketakutan yang memiliki kekuatan untuk menyakiti mereka yang mengidapnya.
Baca Juga: Hari AIDS Sedunia 2021, Simak Fakta Tentang Penularan HIV yang Belum Banyak Diketahui
Sementara HIV dan AIDS masih ada di dunia saat ini, cerita menyeramkan yang diceritakan tentang cara kerjanya dan bagaimana penularannya sebagian besar telah dikurangi.
Hari AIDS Sedunia bekerja untuk memastikan bahwa mereka yang menderita AIDS dapat hidup di dunia yang lebih aman, lebih memahami dan membantu penelitian lebih lanjut untuk menghilangkan virus pengubah hidup yang dapat berubah menjadi penyakit mematikan ini.
Hari AIDS Sedunia pertama kali diadakan pada tahun 1988, hanya empat tahun setelah penemuan virus dan klasifikasi resminya.
Sejak ditemukannya virus dan penyakit selanjutnya, lebih dari 35 juta orang telah meninggal karena AIDS, menjadikannya sebagai penyakit paling merusak dalam sejarah manusia.
HIV bekerja di dalam tubuh dengan melemahkan sistem kekebalan alami melalui penghancuran sel yang biasanya melindungi tubuh dengan melawan infeksi.
Baca Juga: Hari AIDS Sedunia 2020: Tips Hidup Sehat Dengan HIV
Sejak awal HIV/AIDS, pekerjaan laki-laki dan perempuan di seluruh dunia telah mengarah pada pemahaman yang lebih baik tentang penyakit ini.
Misalnya, seseorang tidak dapat tertular dengan berbagi sekaleng minuman bersoda atau dudukan toilet. Namun, itu hanya berfungsi untuk memperlambat arus tetapi tidak menghentikannya.
Penyebaran penyakit ini masih lazim hingga saat ini, dengan lebih dari 1,5 juta orang setiap tahun didiagnosis HIV di seluruh dunia.
Bahkan, dengan kampanye untuk membantu kesadaran, masih banyak orang di luar sana yang tidak mengetahui atau memahami kebenaran atau fakta tentangnya.***