Perdana Menteri Inggris Kunjungi Kyiv, Tawarkan Bantuan Baru ke Presiden Ukraina

10 April 2022, 17:19 WIB
Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson Kunjungi Kyiv, Tawarkan Bantuan Baru ke Presiden Ukraina / Twitter Kedutaan Besar Ukraina untuk Inggris/@UkrEmbLondon

ZONABANTEN.com – Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, secara mendadak mengunjungi Kyiv pada Sabtu, 9 April 2022, untuk bertemu langsung dengan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky.

Dalam kunjungannya tersebut, Boris Johnson menawarkan bantuan baru kepada Presiden Ukraina yaitu berupa bantuan keuangan dan militer.

Boris Johnson mengatakan bahwa Inggris bersedia menyediakan kendaraan lapis baja dan sistem rudal anti kapal, disertai dengan dukungan berupa tambahan pinjaman di Bank Dunia.

Baca Juga: Manager Iwan Fals Adalah Anaknya Sendiri, Berikut Faktanya

Inggris juga menyampaikan bahwa mereka akan meningkatkan sanksi terhadap Rusia dan tidak akan menggunakan hidrokarbon Rusia lagi.

Boris Johnson mengatakan, dukungan tersebut bertujuan untuk memastikan bahwa Ukraina tidak akan pernah bisa diganggu lagi, tidak akan pernah bisa diperas lagi, dan tidak akan pernah diancam dengan cara yang sama lagi.

Zelensky menyampaikan bahwa ancaman serangan Rusia di ibukota saat ini telah mereda namun serangan pasukan Rusia mulai meningkat di bagian timur Ukraina.

Sirine serangan udara terdengar di kota-kota bagian timur Ukraina, yang kini telah menjadi fokus aksi militer Rusia setelah meninggalkan Kyiv.

Baca Juga: Konflik Tak Kunjung Usai, Ukraina Menghentikan Semua Impor dari Rusia

Pada hari Sabtu, 9 April 2022, militer Rusia dilaporkan telah menghancurkan gudang amunisi di Pangkalan Udara Myrhood di timur tengah Ukraina.

Pejabat Ukraina telah mendesak warga sipil di bagian timur untuk melarikan diri.

Pada hari Jumat, 8 April 2022, pejabat Ukraina mengatakan bahwa lebih dari 50 orang warga sipil telah tewas akibat serangan rudal di sebuah stasiun kereta api di kota Kramatorsk, tempat ribuan orang berkumpul untuk mengungsi.

Namun, Rusia membantah tuduhan yang mengatakan bahwa rudal yang menewaskan warga sipil tersebut adalah milik Rusia.

Baca Juga: Gara-gara Uang Rp 3.000 Pedagang Buah Tusuk Pembeli, Polisi Lakukan Penyelidikan

Rusia mengatakan bahwa rudal tersebut hanya digunakan oleh militer Ukraina. Namun, Amerika Serikat yakin bahwa pasukan Rusia bertanggung jawab atas hal ini.

Invasi Rusia di Ukraina sejak 24 Februari 2022 telah memaksa 44 juta orang warga sipil Ukraina meninggalkan rumah mereka.

Pada hari Jumat, 8 April 2022, Uni Eropa juga telah memberikan sanksi baru terhadap Rusia berupa larangan ekspor batubara, kayu, bahan kimia, dan produk-produk lainnya.

Baca Juga: Lonjakan Konsumsi Kepiting Rusia di Korea Selatan Picu Perdebatan Etis atas Krisis Ukraina

Zelensky terus mendesak negara Barat untuk melakukan embargo penuh terhadap energi Rusia dan meminta mereka untuk memasok lebih banyak senjata ke Ukraina.***

Editor: Bunga Angeli

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler