AS Tuding Tiongkok Manfaatkan Isu Corona untuk Kuasai Laut China Selatan

6 Juni 2020, 10:13 WIB
PETA yag menunjukkan wilayah Laut China Selatan, garis putus-putus merupakan wilayah yang diklaim Tiongkok /CSIS Asia Maritime Transparency Initiative (AMTI)/

ZONABANTEN.com - Tiongkok dianggap telah memanfaatkan isu pandemi virus corona sebagai cara untuk meningkatkan klaimnya atas perairan Laut China Selatan. Demikian dikatakan oleh Komandan militer Amerika Serikat (AS), Kevin Schneider.

Menurut Schneider, lonjakan aktivitas pergerakan pasukan dari Angkatan Laut Tiongkok dianggap telah mengintimidasi beberapa negara di sekitar Laut China Selatan.

"Ada lonjakan aktivitas oleh Tiongkok di Laut China Selatan dengan kapal-kapal angkatan laut, kapal penjaga pantai dan milisi laut dari kapal penangkap ikan yang melecehkan kapal di perairan yang diklaim oleh Beijing," kata Schneider selaku Letnan Jenderal di US Air Force pada Jumat, 5 Juni 2020 kepada Reuters, seperti dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Channel New Asia.

Baca Juga: Roscosmos Rusia Siapkan Kursi Untuk Astronot AS, NASA Bayar 1,2 Triliun

"Melalui krisis (COVID-19), kami melihat lonjakan aktivitas maritim," tambahnya.

Bahkan Schneider juga memprediksi, Tiongkok akan terus melanjutkan peningkatan aktivitas angkatan lautnya disana.

Menanggapi statement dari Komandan militer AS tersebut, Tiongkok berpendapat jika kegiatan maritim angkatan lautnya di perairan sengketa tidak ada masalah.

Sedangkan Kedutaan besar Tiongkok di Tokyo, Jepang, sendiri belum memberikan pendapat.

Saat ini Jepang menjadi tuan rumah dari pangkalan pasukan AS terbesar di Asia yang dilengkapi dengan kapal induk, pasukan amfibi dan skuadron tempur.

Militer AS juga dikerahkan menjaga pengaruh Tiongkok di dekat wilayah Jepang dan juga kawasan Laut China Selatan.

Artikel ini telah tayang sebelumnya di Pikiran-Rakyat.com dengan judul Komandan Militer AS Sebut Tiongkok Klaim Laut China Selatan Berkedok Wabah Covid-19

Baca Juga: Cincin Raksasa dan Bulan Lebih Besar Pernah Kelilingi Planet Mars

AS menuduh Tiongkok telah gagal dalam menangani virus corona yang menyebar ke seluruh dunia, sementara pihak Beijing membantah tuduhan itu dan balik menuding AS melakukan hal tersebut sebagai upaya untuk menutup kesalahannya sendiri.

 Militer Tiongkok telah membangun pangkalan-pangkalan militer di atas terumbu karang di Laut China Selatan yang kaya energi sumber daya alam di dekat perairan yang juga diklaim oleh negara-negara tetangga seperti Filipina, Vietnam, dan Malaysia.

Pemerintah Beijing sebelumnya telah memberlakukan larangan penangkapan ikan di Laut China Selatan yang meliputi Kepulauan Paracel dan Scarborough Shoal mulai 1 Mei 2020 hingga 16 Agustus 2020.

Baca Juga: Persaingan Memanas! Berikut Jadwal Liga Jerman Pekan ke-30

Baca Juga: Ini Lirik Lagu Terbaru BTS Karangan Jungkook 'Still With You'

Larangan sepihak ini ditentang dengan keras oleh Filipina dan Vietnam. Kedua negara ini mengatakan memiliki yuridiksi yang sah atas perairan tersebut.

Tiongkok mengatakan pemberlakuan larangan tersebut dimaksudkan untuk melindungi kepentingan perikanan dan ekologi laut.

"Otoritas Penjaga Pantai Tiongkok akan secara ketat menegakkan larangan tersebut sesuai dengan hukum dan peraturan yang relevan, menindak kejahatan dan tindakan melanggar hukum, untuk melindungi hak dan kepentingan perikanan laut dan melindungi lingkungan ekologi laut," kata Penjaga Pantai Tiongkok (China Coast Guard), sebagaimana dilaporkan Xinhua Net pada April 2020 lalu.***(Zulkifli Sinuhaji)

 

 

Baca Juga: Dibandingkan Kota Tangerang Soal Pengelolaan Sampah, Komisi III: Tangsel Jelas Tak Peduli Lingkungan

 

 

Editor: Bondan Kartiko Kurniawan

Sumber: Pikiran-Rakyat.com Channel New Asia

Tags

Terkini

Terpopuler