Dibandingkan Kota Tangerang Soal Pengelolaan Sampah, Komisi III: Tangsel Jelas Tak Peduli Lingkungan

- 5 Juni 2020, 12:50 WIB
Ilustrasi Tempat Sampah
Ilustrasi Tempat Sampah //PIXABAY - 200 Degrees

ZONABANTEN.com - Dibandingkan dengan kota tetangganya, Anggota Komisi III DPRD Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Emanuella Ridayati menyatakan bahwa pemerintah kota yang dipimpin Airin Rachmi Dyani tampak tak peduli terhadap lingkungan.

Wanita yang akrab disapa Rida itu menuturkan bahwa dengan luas dan jumlah penduduk yang tidak terpaut jauh dengan Tangerang, Tangsel hanya mampu memiliki puluhan armada sampah dan 150 pesapon.

"Anggaran Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Tangsel sebesar Rp.107 miliar, memiliki 40 armada sampah, dan 150 tenaga pesapon. Sementara Kota Tangerang dengan anggaran Rp.172 miliar memiliki 460 armada sampah dan 653 tenaga pesapon. Yang lebih mencengangkan lagi, Kota Tangerang berhasil membukukan retribusi sampah sebesar Rp. 15 miliar. Sangat miris dengan retribusi sampah Tangsel yang hanya sejumlah Rp. 3.25 miliar, sangat jauh sekali dengan Tangerang," tegas Rida yang juga Bendahara Fraksi PSI DPRD Kota Tangsel, Jumat (5/6/2020).

Baca Juga: Ramaikan Bursa Calon Walikota Tangsel, Keponakan Menteri Pertahanan: Masih Tunggu Arahan

Baca Juga: Fokuskan Kesehatan Masyarakat, Bacalon Walikota Tangsel ini Tak Masalah Pilkada Diundur

"Sebagai perbandingan, luas Kota Tangerang dan Tangsel tidak terpaut jauh. Kota Tangerang 153,9 km2, dan Tangsel 147,3 km2. Penduduknya juga hampir sama Kota Tangerang 1.799.000 jiwa dan Tangsel 1.747.906 jiwa. Sementara sampah yang dihasilkan sekitar 1.500 ton per hari di Tangerang dan sekira 980 ton per hari di Tangsel. Yang diperlukan adalah kemauan politis dan penegakan hukum," papar Rida.

Dengan perbandingan diatas, tambah Rida, jelas Tangsel tidak memiliki good will soal pengelolaan sampah. Pasalnya, katanya lagi, TPA Cipeucang hanya menjadi tempat pembuangan akhir, yang jelas-jelas sudah melanggar fungsi awalnya.

Baca Juga: Kurangi Bau Sampah, DLH Tangsel Kebut Lakukan Penyemprotan 4 Kali Dalam Sehari

"Informasi yang saya dapat, TPA Cipeucang itu sejatinya adalah Tempat Pemrosesan Akhir tapi ternyata hanya jadi pembuangan akhir tanpa ada proses sama sekali, dan itupun kapasitas penanganannya hanya 380 ton per hari. Bisa dibilang pemerintah Tangsel abai terhadap lingkungan hidup dan harkat mendasar penduduk Kota Tangsel, yang konon bertajuk Cerdas, Modern dan Religius ini," tandasnya.*** (Tian)

Editor: Bondan Kartiko Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x