Temuan Ilmuwan: Inti Bumi Terdiri dari Cairan dan Benda Padat

17 Februari 2022, 09:59 WIB
Ilustrasi planet bumi //FREEPIK/rawpixel.com/

ZONABANTEN.com – Inti Bumi, bagian terdalam dari planet kita, dengan kondisi tekanan dan suhu yang relatif sangat tinggi.

Dan inti bumi terinci dari benda yang dari inti luar berbentuk cair dan inti dalam bentuk padat.

Sekelompok ilmuwan gabungan yang dipimpin Prof. HE Yu dari Institut Geokimia Akademi Ilmu Pengetahuan China (IGCAS) menemukan bahwa inti bumi didalamnya bukanlah berbentuk padat normal tetapi terdiri dari subkisi logam (iron/Fe) padat dan mirip cairan.

Komposisi inti bumi unik ini adalah unsur-unsur ringan yang juga diketahui kondisi superionik.

Unsur ringan seperti cairan sangat difusif dalam subkisi logam di bawah kondisi inti bumi terdalam, penelitian itu memperoleh sebagaimana dilansir media Scitech Daily, Kamis.

Baca Juga: Hasil Liga 1 Indonesia, TIPIS! Bali United Vs PSS Sleman 1 – 0

Inti bumi bagian dalam terbentuk dan tumbuh seab pemadatan logam cair di batas inti bagian dalam.

Sementara inti bumi bagian dalam tidak sepadat logam murni, dan beberapa unsur ringan yang dipastikan ada di inti bagian dalam.

Keadaan superionik, yang merupakan keadaan transisi antara padat dan cair, banyak diperoleh di bagian dalam planet bumi.

Memainkan simulasi komputer tekanan tinggi dan suhu tinggi berlandaskan teori mekanika kuantum, peneliti dari IGCAS dan Center for High Pressure Science & Technology Advanced Research (HPSTAR) memperoleh bahwa beberapa paduan Fe-H, Fe-C, dan Fe-O berubah ke keadaan superionik di bawah kondisi inti dalam.

Baca Juga: FIM Sebut Mandalika sebagai Sirkuit MotoGP Paling Aman di Dunia, Kenapa?

Dalam gabungan logam superionik, elemen ringan menjadi tak teratur dan berdifusi seperti cairan dalam kisi, sementara atom Fe tetap teratur dan bergetar di sekitar kisi-kisinya, merangkai kerangka logam padat.

Koefisien difusi C, H, dan O dalam gabungan logam superionik sama dengan dalam Fe cair.

"Ini sangat tidak normal. Pemadatan logam di batas inti bagian dalam tidak mengubah mobilitas elemen ringan ini, dan konveksi elemen ringan terus berlanjut di inti bagian dalam,” kata Prof. HE Yu, penulis utama dan koresponden kajian ini.

Salah satu misteri lama tentang inti bumi terdalam adalah bahwa ia cukup lunak, dengan kecepatan gelombang geser yang cukup rendah.

Baca Juga: Keluarga Ini Dapat Duit Rp10,8 Juta Dari Pemerintah Lewat Bansos PKH Tahap 1, Anda Juga Bisa Memperolehnya!

Para ilmuwan menghitung kecepatan seismik dalam gabungan logam superionik ini dan mendapatkan penurunan yang signifikan dalam kecepatan gelombang geser.

"Hasil kami cocok dengan pengamatan seismologi. Ini adalah elemen seperti cairan yang membuat inti bagian dalam melunak," ujar teman HE Yu, SUN Shichuan, dari IGCAS.

Elemen cahaya yang sangat difusi dapat mempengaruhi kecepatan seismik, menghadirkan petunjuk penting untuk mengerti misteri lain di inti bumi terdalam.***

Editor: Yuliansyah

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler