Inggris Siagakan 1.000 Tentara Jika Rusia Menyerang Ukraina, Konflik Eropa Timur Terus Berlanjut?

10 Februari 2022, 10:09 WIB
Inggris Siagakan 1.000 Tentara Jika Rusia Menyerang Ukraina, Konflik Eropa Timur Terus Berlanjut? /PIXABAY/Defence-Imagery /

ZONABANTEN.com - Inggris menyiagakan sebanyak 1.000 tentara untuk dikerahkan jika Rusia menyerang Ukraina, dilansir Mirror, Rabu 9 Februari 2022.

Jika Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan pasukannya memulai invasi ke Ukraina, maka 1.000 tentara Inggris itu akan dikerahkan ke Eropa Timur.

Konflik Eropa Timur antara Rusia dan Ukraina sepertinya masih terus berlanjut, meski Prancis mengklaim Putin sudah mulai melunak.

Putin bertemu dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron pada Senin 7 Februari 2022. Namun, juru bicara Rusia membantah klaim dari tetangganya itu.

Baca Juga: Berhubungan Intim dengan Manusia dan Hewan, Inilah Pesta Bacchanalia, Korbankan Keperawanan Demi Dewa Anggur

Untuk berjaga-jaga, Inggris menyiapkan 1.000 tentara yang siap memberikan dukungan kemanusiaan jika perang pecah hingga memicu krisis pengungsi.

Para prajurit Inggris dalam keadaan siap menjelang kunjungan Perdana Menteri Boris Johnson ke markas NATO di Belgia dan Polandia, akhir pekan ini.

Johnson akan pergi ke Brussel dan Warsawa untuk menekankan perlunya berpegang teguh pada prinsip-prinsip NATO terkait keamanan Eropa.

Dia juga ingin membahas cara-cara agar Inggris dapat memberikan dukungan militer setelah Rusia mengumpulkan pasukannya di dekat perbatasan Ukraina.

Baca Juga: Dokter Haekal Anshari,M.Biomed Beberakan Penyebab Seseorang Mengidap Hypersex

Perjalanan Johnson ini sendiri merupakan salah satu upaya diplomasi internasional, setelah pertemuan Macron dan Putin awal pekan ini.

Pekan depan, Wakil Presiden AS Kamala Harris juga akan bertemu dengan negara-negara sekutu dalam Konferensi Keamanan Munich di Jerman.

Menteri Luar Negeri dan Menteri Pertahanan Inggris pun akan berada di Moskow pekan ini, untuk melakukan pembicaraan terkait permasalahan konflik ini.

Menteri Luar Negeri Inggris, Liz Truss akan melakukan pembicaraan sebagai upaya diplomatik untuk mencegah perang terus berlanjut.

Baca Juga: Cukur Lazio Empat Gol Tanpa Balas, AC Milan ke Lolos ke Semifinal Coppa Italia

"Inggris tetap teguh dalam komitmen kami terhadap keamanan Eropa," kata Johnson dalam sebuah pernyataan.

"Sebagai aliansi kita harus menarik garis di tengah salju dan menjelaskan bahwa ada prinsip yang tidak akan kita kompromikan," ucapnya.

Awal pekan ini, pemerintah Inggris mengatakan akan mengirim 350 tentara lagi ke Polandia, setelah sebelumnya mengerahkan 100 tentara tahun lalu.

Mereka telah mengirim pasukan untuk membantu krisis migran di perbatasan Polandia dengan Belarusia di kawasan Eropa Timur.

Baca Juga: Baim Wong Beri Hadiah ke Panji Petualang, Ucapan Terima Kasih Karena Temukan Sarang Ular?

Kantor Johnson menekankan setiap serangan militer Rusia ke Ukraina kemungkinan akan menciptakan pengungsian secara massal.

Orang-orang di perbatasan Eropa terpaksa akan dipindahkan, di mana itu dapat mempengaruhi negara-negara seperti Polandia dan Lithuania.

Dia juga telah mempertimbangkan untuk mengirim pesawat tempur Typhoon RAF dan kapal perang Angkatan Laut Kerajaan ke wilayah tersebut.

"Jika dia (Rusia) meluncurkan invasi lain, dia akan memaksa Barat melakukan hal yang dicegahnya. Sebenarnya ini sudah terjadi," tulisnya di The Times.

Baca Juga: Geliat Teknologi Informasi, PSI Tangsel Harapkan Jurnalis Profesional Tangkal Hoax

"Karena pergerakannya, AS, Prancis, Italia, dan sekutu lainnya mengerahkan pasukan ke sayap tenggara NATO, sama seperti Inggris memperkuat timur laut."

"Juga tidak ada argumen yang lebih meyakinkan untuk perlunya NATO daripada melihat tank Rusia menyerang negara Eropa sekali lagi," tambah Johnson.

Saat ini, Rusia telah mengumpulkan sekitar 130.000 tentara di dekat perbatasannya dengan Ukraina, yang membuat situasi semakin memanas.***

Editor: IDHY ADHYANINDA SUGENG MULYANDINI

Sumber: Mirror

Tags

Terkini

Terpopuler