Update Covid-19 Global: Omicron Mungkin Tidak Seganas Varian Delta, Menurut Penelitian ini

8 Februari 2022, 14:57 WIB
Update Covid-19 Global: Omicron Mungkin Tidak Seganas Varian Delta, Menurut Penelitian ini /Pixabay/Syaibatul Hamdi

ZONABANTEN.com – Nampaknya, varian Omicron tidak lebih ganas, tidak lebih buruk, maupun tidak lebih berbahaya dari varian Delta.

Penelitian yang dilakukan oleh sekelompok ilmuwan di Jepang menyimpulkan bahwa varian Omicron dari virus Covid-19 disebut memiliki kemungkinan kecil menyebabkan gejala serius.

Hal ini dikarenakan bahwa varian Omicron berhenti di ‘permukaan’ jaringan paru-paru.

Penelitian yang dilakukan oleh kelompok ilmuwan tersebut menggunakan hamster sebagai subjek percobaan mereka.

Baca Juga: Update Covid-19 Global: Wow! Angka Positif di Tokyo Lebih Tinggi dari Pekan Sebelumnya

Riset menggunakan hewan sebagai subjek ini menunjukkan bahwa varian Delta yang sebelumnya dianggap terganas secara dominan menyebabkan gejala pneumonia yang lebih serius bila dibanding dengan varian Omicron.

Saat ini, varian Omicron mendominasi infeksi positif Covid-19 di Jepang.

Namun, perbedaan dari kemampuan varian Delta maupun Omicron dalam menyebabkan penyakit serius masih belum jelas.

Tetapi, kelompok riset bernama ‘G2P-Japan’ yang terdiri dari ilmuwan dari Universitas Tokyo, Universitas Hokkaido, dan masih banyak yang lainnya, memberi kesimpulan yang terdengar cukup menarik.

Baca Juga: Produsen Sinovac Mengharapkan Kolaborasi Lebih Lanjut Lagi dengan Indonesia

Mereka menyimpulkan bahwa hamster yang terpapar varian Delta menunjukkan gejala seperti penurunan berat badan serta gangguan alat pernafasan.

Berbeda dengan hamster yang terpapar Omicron, yang hanya menunjukkan gejala-gejala ringan.

Tim peneliti ini mengumpulkan sampel dari jaringan paru-paru hamster, lalu mewarnai sel dari sampel tersebut dengan warna coklat.

1 hari setelah sampel sel tersebut terpapar varian Delta dan Omicron, sel yang terdapat di bronkiolus hamster percobaan tersebut berwarna coklat.

Karena itu, tim peneliti menyimpulkan bahwa warna coklat adalah sel yang terjebak di ‘jalan masuk’ jaringan paru-paru.

Baca Juga: Cara Menghindari Pemerkosaan di Kampus, Mahasiswi Wajib Tahu!

3 hari setelah infeksi, hamster yang terpapar varian Delta menunjukkan sel coklat di dalam jaringan paru-parunya.

Dengan kata lain, virusnya sudah menyebar di dalam organ hamster itu.

Namun, sel berwarna coklat hanya terdapat pada ‘jalan masuk’ area jaringan paru-paru dari hamster yang terpapar Omicron. Tidak berubah dari hari pertama, kata para peneliti.

Peneliti menambahkan bahwa mereka tidak yakin reaksi yang dihasilkan dari percobaan menggunakan hamster ini akan sama pada manusia.

Tapi, mereka mengatakan jika ketidakmampuan Omicron menembus paru-paru adalah salah satu alasan kenapa orang-orang yang terpapar varian ini memiliki kemungkinan dirawat di rumah sakit lebih kecil dari mereka yang menderita Covid dengan varian Delta.

Baca Juga: BMKG Ingatkan Potensi Hujan Angin, DLH Tangsel Akui Rutin 'Bebenah' Pohon Tua

Studi ini juga menyimpulkan bila Covid-19 menyebabkan sel yang terinfeksi berfusi dengan sel lain yang ada didalam tubuh.

Walaupun demikian, peneliti menemukan jika kemampuan bergabung tersebut lebih sedikit pada varian Omicron.

Sebelumnya, tim peneliti ini mengatakan bahwa varian Delta lebih mungkin menyebabkan penggabungan sel dibanding Omicron, yang meningkatkan patogenisitas varian tersebut.

Kei Sato, profesor asosiasi dari institute ilmu pengetahuan medis, memberikan pandangannya.

Ia menyebut mekanisme Omicron yang tak dapat tembus ke jaringan paru-paru dan malah menyebar kemana-mana menjelaskan kenapa varian Omicron nampaknya lebih ganas dari Delta.

“Bila Omicron terjebak di dalam sel yang ada di area bronkiolus, ia tidak dapat tembus ke jaringan paru-paru dan menjelajah bronkiolus lalu keluar dan menyebar kemana-mana.“ Ujar Sato.

Jurnal penelitian tersebut bisa diakses melalui link ini.***

Editor: Bunga Angeli

Sumber: Asahi

Tags

Terkini

Terpopuler