Eropa Diprediksi akan Hadapi ‘Twindemic’ Ditengah Lonjakan Kasus Covid 19

20 Januari 2022, 12:36 WIB
Eropa diprediksi akan hadapi ‘Twindemic’ ditengah lonjakan kasus Covid 19./pexels/Anna Shvets /

ZONABANTEN.com – Virus Influenza telah kembali hadir ke Eropa ditengah lonjakan kasus Covid 19.

Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran munculnya situasi twindemic, yang mana Eropa akan memerangi dua pandemi yaitu virus Influenza dan virus Covid 19.

Situasi twindemic dapat memberikan tekanan berlebihan pada sistem perawatan kesehatan yang sudah kelelahan menangani Covid 19.

Musim dingin yang lalu, diyakini bahwa Covid 19 untuk sementara dapat membasmi flu, virus yang secara global membunuh sekitar 650.000 jiwa per tahun.

Baca Juga: Virus Corona Lebih Aktif Sebarannya di Benua Amerika

Namun, gagasan ini berubah akhir tahun lalu ketika virus flu mulai beredar di Eropa pada tingkat yang lebih tinggi dari perkiraan.

Menurut data yang dirilis oleh Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa (ECDC), pada bulan Desember, jumlah kasus flu di unit perawatan intensif melonjak.

Setidaknya ada 43 kasus flu pada minggu terakhir tahun 2021.

"Jika kita mulai mencabut semua tindakan, kekhawatiran besar yang saya miliki untuk influenza adalah, karena kita sudah lama sekali hampir tidak ada sirkulasi di populasi Eropa, mungkin kita akan beralih dari pola musiman normal,” kata pakar utama influenza ECDC, Pasi Penttinen.

Pejabat mengatakan sesuai data yang diterbitkan oleh kementerian kesehatan Prancis, tiga wilayah di Prancis, termasuk Paris, menghadapi epidemi flu.

Kasus flu di Prancis memusnahkan 600.000 hingga 650.000 ayam, bebek, dan unggas lainnya.

Baca Juga: Unik, Filipina Langsungkan Program Vaksin COVID-19 di Kebun Binatang

kondisi tersebut terjadi pada saat Eropa sudah berjuang untuk memerangi varian Omicron dari Covid 19.

Baru-baru ini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa dalam dua bulan ke depan, lebih dari setengah orang di Eropa tertular varian Omicron.

"Pada tingkat ini, Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) memperkirakan bahwa lebih dari 50 persen populasi di wilayah tersebut akan terinfeksi Omicron dalam enam hingga delapan minggu,” kata Hans Kluge, direktur regional WHO untuk Eropa.

Saat ini banyak negara Eropa menderita karena kekurangan staf di layanan penting disebabkan Omicron yang mendorong lonjakan kasus Covid 19.***

Editor: Rizki Ramadhan

Sumber: Wio News

Tags

Terkini

Terpopuler