Usai Menembak Dua Pria Hingga Tewas, Remaja ini Menangis Sesenggukan saat Didakwa di Pengadilan

12 November 2021, 12:46 WIB
Rittenhouse menangis sesegukan saat bersaksi di persidangan /REUTERS

 

ZONABANTEN.com - Seorang remaja di Amerika Serikat (AS), Kyle Rittenhouse baru saja didakwa atas pembunuhan tiga pria.

Peristiwa tersebut terjadi pada saat terjadinya protes yang penuh gejolak di Kenosha, yang dipicu aksi penembakan polisi terhadap seorang pria kulit hitam setempat bernama Jacob Blake. 

Pada persidangannya di Wisconsin, AS hari Rabu, 10 November 2021, Rittenhouse membenarkan bila dirinya telah menembak mati dua pria serta melukai satu pria lain dengan senapan AR-15 selama protes keadilan rasial yang bergejolak.

Ia juga mengatakan alasannya melakukan penembahan tersebut yakni untuk melindungi dirinya sendiri usai diserang oleh pendemo di sana.

Dalam pembelaannya, remaja berusia 18 tahun itu mengungkapkan bila awalnya ia ingin membantu orang lain dengan memberi bantuan medis dan memadamkan api selama aksi protes tahun lalu di Kota Kenosha.

Baca Juga: Tak Terima Gajinya Dipotong Karena Terlambat Satu Menit, Masinis ini Gugat Perusahaan Tempatnya Bekerja

Rittenhouse juga mengatakan kalau senjatanya itu hanya ia gunakan setelah diserang dan disergap oleh pendemo.

Di sisi lain, jaksa menggambarkan Rittenhouse sebagai seorang yang main hakim sendiri dengan membawa senapan ke dalam huru hara pendemo dan menggunakannya.

Jaksa pun menanyakan perihal amunisi yang digunakan serta kegemarannya akan bermain video game yang mengandung unsur kekerasan.

"Saya melakukan apa yang harus saya lakukan untuk menghentikan orang yang menyerang saya," kata Rittenhouse saat ditanyai oleh Pengacara Thomas Binger.

"Dengan membunuh mereka?" tanya pengacara.

"Dua dari mereka meninggal tetapi saya berhasil menghentikan ancaman yang menyerang saya," jawab Rittenhouse.

Baca Juga: Ibox Indonesia Buka Pre Order iPhone 13, 13 Pro, 13 Mini, dan iPhone 13 Pro Max, Ini Harganya

"Dengan menggunakan kekuatan mematikan?" tanya Binger.

"Saya menggunakan kekuatan mematikan," kata Rittenhouse. "... Aku tidak tahu apakah itu akan membunuh mereka. Tapi aku menggunakan kekuatan mematikan untuk menghentikan ancaman yang menyerangku."

Rittenhouse yang saat terjadinya pembunuhan masih berusia 17 tahun itu didakwa atas pembunuhan Joseph Rosenbaum (36 tahun) dan Anthony Huber (26 tahun), serta melukai Gaige Grosskreutz (27 tahun) selama aksi protes pada 25 Agustus 2020.

Rittenhouse yang mengenakan setelan biru laut dan dasi biru tua itu awalnya duduk tenang di kursi saksi. Hingga sang pengacara, Mark Richards, memintanya untuk merinci pertemuannya dengan Rosenbaum, yang ia tembak sebanyak empat kali.

Berdasarkan bukti video menunjukkan bila Rosenbaum mengejar dan melemparkan kantong plastik ke arah Rittenhouse sebelum penembakannya terjadi.

"Saya tidak memperhatikan Tuan Rosenbaum sampai dia keluar dari belakang mobil dan menyergap saya," Rittenhouse bersaksi, sebelum dia mulai bernapas berat dan kehilangan ketenangannya, meneteskan air mata dan terisak. Membuat hakim meminta istirahat.

Baca Juga: Produk Tuna Subway Digugat Karena Mengandung DNA Babi, Ayam, dan Sapi

Beberapa juri menyaksikan remaja itu menangis dengan ekspresi simpati. Ibu Rittenhouse pun ikut terisak-isak di ruang sidang saat melihat putranya.

Rittenhouse juga mengatakan bila Rosenbaum telah mengancam akan membunuh dirinya sebanyak dua kali.

Sementara itu, tunangan Rosenbaum mengatakan bila pria itu sebenarnya tengah dirawat akibat menderita gangguan bipolar.

Akibat perbuatannya, Rittenhouse harus menghadapi tuduhan pelanggaran ringan atas kepemilikan senjata di bawah umur serta lima tuduhan kejahatan lain.

Sedangkan penuntut terus menekan Rittenhouse tentang alasan dirinya membawa senjata dan bantuan yang biasanya hanya dilakukan oleh otoritas lokal dalam situasi berbahaya. Bukan orang sipil seperti Rittenhouse.

"Saya membawa pistol untuk perlindungan saya," jawab Rittenhouse.***

Editor: Bunga Angeli

Sumber: The Mirror

Tags

Terkini

Terpopuler