Tiongkok Diduga Telah Hapus Semua Informasi tentang Biksu Ternama Tibet yang Meninggal Misterius di Penjara

31 Oktober 2021, 16:59 WIB
Tiongkok Diduga Telah Menghapus Semua Informasi Tentang Biksu Ternama Tibet yang Meninggal Misterius di Penjara /

ZONABANTEN.com - Pihak berwenang Tiongkok telah melarang diskusi publik mengenai biksu ternama Tibet yang meninggal di penjara Sichuan 6 tahun lalu.

Tidak hanya melarang, menurut sumber-sumber Tibet, Tiongkok juga telah menghapus nama biksu tersebut dari sejarah agama resmi serta menutup grup obrolan online yang didedikasikan untuk mengenangnya.

Biksu tersebut bernama Tulku Tenzin Delek. Ia meninggal secara misterius pada 12 Juli 2015 lalu di usianya yang ke-65 tahun.

Kala itu, ia tengah menjalani 13 tahun dari total 22 tahun hukuman atas tuduhan pengeboman lapangan umum di ibukota provinsi Sichuan, Chengdu pada April 2002 lalu, yang diyakini oleh kelompok hak asasi dan pendukungnya sebagai keyakinan yang salah.

Baca Juga: AirPods yang Kotor Dapat Menyebabkan Infeksi, Berikut Cara Membersihkannya 

Awalnya Delek sempat dijatuhi hukuman mati, tetapi hukumannya diringankan menjadi penjara seumur hidup.

Namun asistennya yang bernama Lobsang Dondrub langsung dieksekusi mati.

Hal ini lalu memicu protes dari para aktivis HAM yang mempertanyakan keadilan persidangan tersebut.

Akibat penangkapan tersebut, biara-biara yang terdapat di wilayah Nyagchu (Yajiang), Prefektur Otonomi Tibet Kardze (Ganzi), Sichuan kini dipaksa oleh otoritas Tiongkok untuk menghapus referensi tentang Delek.

Baca Juga: Update Covid-19 di Jawa Tengah, Minggu 31 Oktober 2021, Seluruh Kota dan Kabupaten Kasus Harian 132, Sembuh 62

Padahal menurut sebuah sumber Tibet yang tinggal di pengasingan, Delek merupakan sosok agama terkenal dan dihormati di Kardze sebagai bagian dari sejarah pendirian mereka.

“Dokumentasi sejarah biara-biara ini harus sesuai dengan arahan dari pemerintah Tiongkok. Barulah orang-orang Tibet yang menyusun sejarah ini akan mendistribusikannya ke publik,” kata sebuah sumber anonim melansir dari Radio Free Asia.

Delek sendiri diketahui memiliki peran penting dalam perkembangan biara Kham Nalanda Thekchen Jangchub Choling.

Karena itu, penghapusan namanya membuat banyak orang Tibet merasa kecewa.

Baca Juga: Pernah Pacaran Sama Cowok Matre, Angela Lorenza: Pokoknya Minta Apapun Aku Kasih 

“Tulku Tenzin Delek memainkan peran utama dalam kebangkitan biara Kham Nalanda Thekchen Jangchub Choling, tetapi dalam sejarah biara ini tidak disebutkan namanya maupun aktivitasnya yang berhubungan dengan itu,” katanya.

"Banyak orang Tibet yang kecewa saat membaca buku-buku ini (dokumentasi). Tidak ada satu pun di dalamnya yang membahas tentang Tulku Tenzin Delek, dan mereka mulai saling berdiskusi tentang hal ini di media sosial,” lanjutnya.

Namun, grup online yang beranggotakan hampir 500 orang tersebut ditutup dan beberapa anggotanya diinterogasi oleh polisi.

“Pemerintah Tiongkok kemudian memerintahkan grup obrolan ini untuk ditutup,” ungkap sumber tersebut.

Baca Juga: Update Covid-19 di Jawa Barat, Minggu 31 Oktober 2021, Seluruh Kota dan Kabupaten Kasus Harian 142 Sembuh 35 

Keponakan Tulku Tenzin Delek, Nyima Lhamo, yang sekarang tinggal di AS setelah melarikan diri dari Tibet pada Agustus 2016, mengatakan bila Delek sangat populer di kalangan orang Tibet karena mempromosikan kesejahteraan mereka serta pelestarian bahasa dan budaya Tibet.

“Upaya pemerintah Tiongkok untuk menghapus semua ingatan tentang Rinpoche dari pikiran orang Tibet adalah sebuah kesalahan,” kata Lhamo.

“Pemerintah (Tiongkok) seolah mengolesi garam pada luka orang Tibet. Tetapi tidak peduli seberapa keras mereka berusaha, orang Tibet dan komunitas internasional akan selalu mengingat pengorbanan dan warisan Rinpoche. Ini tidak akan pernah pudar,” katanya.***

Editor: Yuliansyah

Sumber: rfa.org

Tags

Terkini

Terpopuler