Jelang Eksekusi, Terpidana Mati Ernest Lee Johnson Katakan Tahu ke Mana Ia akan Pergi

6 Oktober 2021, 15:46 WIB
Terpidana mati kasus pembunuhan, Ernest Lee Johnson sebelum dieksekusi mati. /The New York Times

ZONABANTEN.com – Seorang terpidana mati di Amerika Serikat bernama Ernest Lee Johnson telah dieksekusi pada Selasa, 5 Oktober 2021.

Johnson yang berusia 61 tahun disuntik mati akibat membunuh tiga orang karyawan sebuah toko dalam perampokan pada 1994 lalu.

Pada persitiwa itu, Johnson pulang ke rumah dengan berlumuran darah.

Baca Juga: Update Corona Global Hari Ini Rabu 6 Oktober 2021: Kasus Sembuh Terus Naik, Indonesia Bawa Kabar Baik!

Korban pembunuhan tersebut adalah Mary Bratcher yang berusia 46 tahun, Fred Jones yang berusia 58 tahun, dan Mabel Scruggs yang berusia 57 tahun.

Pada detik-detik terakhir menjelang kematiannya, Johnson menulis sebuah surat pendek dalam bahasa Inggris.

Dalam surat itu, Johnson mengatakan bahwa ia mencintai keluarganya dan meyakinkan mereka bahwa ia akan pergi ke surga, karena ia telah meminta Tuhan memaafkan kesalahannya.

Baca Juga: Resep Bola-bola Donat Mini yang Lembut, Empuk, dan Tahan Lama

Pernyataan itu dirilis oleh jurnalis berita lokal, Kathryn Merck melalui Twitter.

Johnson juga berterima kasih kepada pengacaranya yang telah membuat Johnson merasakan cinta seolah-olah ia adalah keluarga bagi mereka.

Pernyataan terakhir Johnson mengatakan bahwa ia meminta maaf sebesar-besarnya atas kesalahan yang telah diperbuat di masa lalu.

“Saya minta maaf dan menyesal atas apa yang saya lakukan. Saya ingin mengatakan bahwa saya mencintai keluarga dan teman-teman saya, saya berterima kasih atas semua yang telah dilakukan pengacara saya untuk saya,” tulis Johnson.

Baca Juga: Lisa BLACKPINK Dilarang YG Entertainment Hadiri Fashion Week dan Pemotretan BVLGARI di Paris

“Saya mencintai mereka semua, untuk semua orang yang telah berdoa untuk saya, saya berterima kasih kepada mereka dari lubuk hati saya. Saya mencintai Tuhan dengan sepenuh hati dan jiwa saya,” lanjutnya.

"Jika saya dieksekusi saya tahu ke mana saya akan pergi ke surga. Karena saya memintanya untuk memaafkan saya Tuhan semuanya,” tulis Ernest Lee Johnson beberapa saat sebelum dieksekusi.

Kasus Johnson telah menjadi kontroversi selama bertahun-tahun. Para pendukung dan ahli mengatakan bahwa ia harus dilepaskan dari hukuman mati karena kesulitan intelektualnya.

Baca Juga: BLT Subsidi Gaji Tahap 5 Cair Bulan Oktober, Dapatkan Rp 1 Juta dengan Cara Ini!

Pemuka agama Paus Fransiskus bahkan mengintervensi perdebatan dan membela Johnson dengan mengajukan permohonan grasi.

Namun, hukum tetap berlanjut dan banyak orang mengatakan Johnson pantas menerima hukuman mati.

Putra korban Mary Bratcher, Rob Bratcher mengatakan pada 2015 lalu bahwa ia tidak bersimpati kepada pelaku pembunuhan ibunya.

Baca Juga: BSU Cair Oktober! Berikut 11 Kategori Pekerja yang Dapat Subsidi Gaji Rp 1 Juta

“Saya tidak memiliki banyak simpati ketika seseorang memukuli korbannya sampai mati dengan palu. Jika ada rasa sakit, biarlah,” kata Rob.***

Editor: Bunga Angeli

Sumber: Dailystar

Tags

Terkini

Terpopuler