Prihatin Atas Bentrokan di Yerusalem, Kuartet Timur Tengah Minta Israel Menahan Diri

10 Mei 2021, 07:17 WIB
Prihatin Atas Bentrokan di Yerusalem, Kuartet Timur Tengah Minta Israel Menahan Diri /REUTERS

 

ZONABANTEN.com—‌‌‌‌ Bentrokan kembali terjadi di Yerusalem ketika pu luhan ribu jemaah Muslim berdoa di Masjid Al-Aqsa pada malam suci Islam Laylat al-Qadr Sabtu 8 Mei 2021.

Komunitas internasional pun meminta pemerintah Israel untuk menahan diri.

Empat anggota Kuartet Timur Tengah, yang terdiri atas AS, Rusia, Uni Eropa, dan PBB, telah menyatakan keprihatinan yang mendalam atas kekerasan di Yerusalem.

"Kami khawatir dengan pernyataan provokatif yang dibuat oleh beberapa kelompok politik, serta peluncuran roket dan dimulainya kembali balon pembakar dari Gaza menuju Israel, dan serangan terhadap lahan pertanian Palestina di Tepi Barat." ujar utusan tersebut dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu.

“Para Utusan mencatat dengan keprihatinan serius mengenai kemungkinan penggusuran keluarga Palestina dari rumah tempat mereka tinggal selama beberapa generasi” tambahnya

Utusan itu juga menyuarakan penolakan terhadap tindakan sepihak, yang hanya akan meningkatkan ketegangan dari situasi tersebut.

"Kami menyerukan kepada otoritas Israel untuk menahan diri dan menghindari tindakan yang akan semakin meningkatkan situasi selama periode Hari Raya Muslim ini."

Seperti yang diberitakan sebelumnya, bentrokan ini terjadi antara polisi Israel dan pengunjuk rasa di sekitar mesjid Al Aqsa.

Berdasarkan laporan terakhir dari Bulan Sabit Merah Palestina, sedikitnya 90 orang terluka pada hari Sabtu, sementara Polisi Israel menyatakan setidaknya satu petugas terluka.

Kebanyakan luka diakibatkan oleh peluru karet, granat kejut atau pemukulan. Kejadian ini terjadi sehari setelah pasukan Israel menyerbu Al-Aqsa dan melukai lebih dari 200 warga Palestina. 

Baca Juga: Kabar Duka dari Afghanistan, 68 Pelajar Tewas Dalam Serangan Bom di Kabul

Ketegangan meningkat di wilayah pendudukan Israel Tepi Barat dan jalur Gaza, sepanjang bulan suci Ramadhan. Semua ini terjadi di tengah kemarahan yang meningkat tentang potensi penggusuran warga Palestina dari rumah-rumah Yerusalem Timur, tanah yang diklaim oleh pemukim Yahudi.

Penjaga perbatasan Israel, selama beberapa hari terakhir, menggunakan cairan khusus skunk water, gas air mata, peluru berlapis karet dan granat kejut untuk membubarkan aksi duduk yang diadakan untuk mendukung keluarga yang menghadapi penggusuran di lingkungan Sheikh Jarrah.

Baca Juga: Keributan Terjadi di Al Aqsa, PM Israel Netanyahu Bersikeras Menolak Tekanan Internasional

 

Baca Juga: Waspadai Angka Covid-19, Wakil Ketua DPRD Tangsel: Pemkot Harus Tegas dan Preventif

Harry Fawcett, selaku wartawan dari Al Jazeera, melaporkan bahwa telah berulang kali terjadi bentrokan dan ketenangan di daerah antara pengunjuk rasa Palestina dan Polisi Israel. 

“Kami juga telah melihat beberapa perkelahian lari, dengan orang-orang diseret ke tanah dan dipukuli [oleh polisi] tidak ditangkap, tetapi dibubarkan.”

Mohammed el-Kurd, seorang warga Palestina dari Sheikh Jarrah, telah berbagi rekaman polisi Israel yang dengan kasar membubarkan aksi duduk oleh pengunjuk rasa Palestina di lingkungan itu Dalam satu video, sekelompok polisi terlihat menghancurkan tenda dan mendorong orang menjauh dari lokasi protes. 

Video lain menunjukkan seorang petugas dengan kasar menyeret seorang wanita Palestina di sepanjang jalan.***

 

Editor: Bondan Kartiko Kurniawan

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler