Pengirimannya Tertunda, Media Korea Utara Sebut Vaksin COVID-19 Bukan Obat Mujarab

8 Mei 2021, 17:45 WIB
Orang-orang yang memakai masker pelindung wajah bepergian di tengah kekhawatiran atas penyakit virus korona baru (COVID-19) di Pyongyang, Korea Utara 30 Maret 2020 /REUTERS/Kyodo

ZONABANTEN.com - Media pemerintah Korea Utara mengatakan vaksin yang dikembangkan saat ini bukan obat mujarab yang universal.

Korea Utara belum secara resmi mengkonfirmasi adanya infeksi, meskipun para pejabat Korea Selatan mengatakan wabah di sana tidak dapat dipungkiri, karena Korea Utara memiliki hubungan perdagangan dengan China sebelum menutup perbatasannya awal tahun lalu.

Rodong Sinmun, surat kabar resmi Partai Buruh yang berkuasa di Korea Utara, mengatakan pada Selasa 4 Mei 2021 yang lalu bahwa pandemi global tetap memburuk, meskipun vaksin sudah dikembangkan.

Baca Juga: Memanas ! Warga Palestina Menolak Penggusuran Wilayah Sheikh Jarrah Yerusalem Timur oleh Israel

“Vaksin virus corona yang diperkenalkan secara kompetitif oleh berbagai negara pernah dianggap sebagai secercah harapan bagi umat manusia yang dapat mengakhiri perjuangan melawan penyakit menakutkan ini,” tulis Rodong Sinmun melansir dari REUTERS.

"Tetapi situasi di banyak negara dengan jelas membuktikan bahwa vaksin tidak pernah menjadi obat mujarab universal," lanjutnya sambil mengutip laporan berita tentang meningkatnya jumlah kasus baru di luar negeri dan masalah keamanan seputar beberapa vaksin.

Hal ini mendesak orang untuk bersiap menghadapi pandemi yang berkepanjangan sebagai kenyataan yang tak terhindarkan.

Rodong Sinmun pun menyerukan upaya untuk memperkuat langkah-langkah anti-virus dan menumbuhkan loyalitas kepada pemimpin Kim Jong Un dan partainya.

Korea Utara diharapkan menerima hampir dua juta dosis vaksin COVID-19 AstraZeneca pada paruh pertama tahun ini, melalui program berbagi COVAX global.

Baca Juga: Keributan Israel Palestina Pecah di Masjid Al-Aqsa, Amerika dan PBB Meminta Semua Pihak Menahan Diri

Tetapi bulan lalu Edwin Salvador, perwakilan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk Korea Utara mengatakan pengiriman ditunda karena kekurangan pasokan.

Salvador juga mengatakan Korea Utara sedang menyelesaikan persyaratan teknis untuk menerima vaksin. Pengiriman belum dilakukan ke Korea Utara dengan alasan  kurangnya kesiapan teknis dan kekurangan pasokan global, yang diharapkan dapat teratasi akhir tahun ini.

"(Korea Utara) tetap memenuhi syarat untuk dukungan COVAX. Bergantung pada situasi pasokan, pengenalan vaksin COVID-19 dapat dipertimbangkan pada paruh kedua tahun 2021," kata seorang pejabat GAVI tanpa menyebutkan tanggalnya.

***

Editor: Bondan Kartiko Kurniawan

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler