Tak Disangka! Menurut Penelitian di Kanada, Obat Asam Urat Ini Ampuh Atasi Covid-19

27 Januari 2021, 09:41 WIB
Ilustrasi Covid-19 /Raden Prakiyul Wahono Noto Susanto/Pixabay

ZONA BANTEN – Ada kabar gembira dari Kanada!

Dari hasil  uji klinis besar disana menunjukkan bahwa obat inflamasi yang disebut colchicine efektif dalam mengobati infeksi virus Covid-19.

Disebutkan bahwa juga mampu mengurangi risiko komplikasi dari penyakit akibat Covid-19, menurut studi seorang dokter di Kanada.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta Rabu 27 Januari 2021, Andin Marah Besar, Aldebaran Lagi-lagi Bohong Karena Ini!

Colchicine sendiri merupakan obat yang digunakan untuk mengobati asam urat.

Hasil studi tersebut adalah sebuah "penemuan ilmiah utama" dan membuat colchicine menjadi obat oral pertama di dunia yang dapat digunakan untuk mengobati pasien  yang tidak dirawat di rumah sakit dengan

Dilansir dari laman Wionews, hasil studi diumumkan oleh Montreal Heart Institute dalam sebuah pernyataan Jumat malam tanggal 22 Januari 2021.

Baca Juga: Mudah! Tanaman Hias Alocasia Bisa Diperbanyak dengan Pemisahan Rimpang, Begini Caranya

Artikel ini sebelumnya telah dimuat di kabarlumajang.com dengan judul, Penelitian di Kanada Menemukan Colchicine Efektif Mengobati Covid-19

Hasil studi menunjukkan bahwa colchicine mengurangi 21 persen risiko kematian atau rawat inap lebih lama pada pasien dengan Covid-19 dibandingkan dengan plasebo.

Penelitian tersebut dilakukan di Kanada, AS, Eropa dan Amerika Selatan dengan populasi 4.488 pasien.

Baca Juga: Pengguna Rokok Elektrik (Vape) Meningkat, Polisi Sita Ribuan Bungkus Rokok Palsu Merk Trump

Sekira 4.159 jumlah pasien yang mendapatkan tes Covid-19 melalui tes PCR nasofaring, menunjukkan hasil bahwa penggunaan colchicine mengurangi rawat inap hingga 25 persen, kebutuhan ventilasi mekanis hingga 50 persen, dan kematian hingga 44 persen.

Colchicine efektif dalam mencegah sindrom peradangan berbahaya yang disebut "badai sitokin" dan mengurangi komplikasi yang terkait dengan Covid-19, beradasarkan keterangan Dr.  Jean-Claude Tardif, direktur Pusat Penelitian MHI dan peneliti utama dalam penelitian ini.

"Kami senang menawarkan pengobatan oral pertama di dunia yang penggunaannya dapat berdampak signifikan pada kesehatan masyarakat dan berpotensi mencegah komplikasi Covid-19 bagi jutaan pasien," kata Tardif.

Baca Juga: Kartu Prakerja Gelombang 12 akan Dilanjutkan di Tahun 2021, Login dan Daftar Hanya di www.prakerja.go.id 

Penelitian dilakukan di antara pasien Covid-19 yang tidak dirawat di rumah sakit pada saat pendaftaran dalam percobaan penelitian, dan dengan pasien yang setidaknya memiliki satu faktor risiko untuk komplikasi Covid-19.

"Ini adalah studi terbesar di dunia yang menguji obat yang diberikan secara oral pada pasien yang tidak dirawat di rumah sakit dengan Covid-19," tambahnya.***( Sigit Wibisono/Kabar Lumajang)

Editor: Yuliansyah

Sumber: Kabar Lumajang

Tags

Terkini

Terpopuler