Arkeolog Temukan Makam Kaisar Paling Kejam Pemilik 5.000 Selir di China

17 Januari 2021, 07:27 WIB
ilustrasi kekaisaran. /Pixabay /

ZONABANTEN.com - Makam Kaisar paling kejam dalam sejarah China berusia 1.840 tahun akhirnya ditemikan.

Para arkeolog China berhasil menemukan reruntuhan kapal batu berusia 1.840 tahun, yang membantu memastikan lokasi makam seorang kaisar, Liu Zhi dari Dinasti Han Timur.

Reruntuhan mausoleum berada di dekat Desa Baicaopo di Distrik Yibin di kota Luoyang, China.

Baca Juga: Ditransfer Rp600 Ribu Selama Empat Bulan, Cek Jadwal Penyaluran BLT Rp2,4 Juta Disini 

Berdasarkan catatan tertulis para arkeolog, makam tersebut milik kaisar Liu Zhi, tetapi tidak memiliki bukti kuat untuk membuktikannya.

Menurut penggalian terbaru, kapal berbentuk cekungan setinggi 25 cm dengan diameter 80 cm ditemukan bertuliskan tahun pembuatannya, tahun ketiga Guanghe, atau 180 M.

Wang Xianqiu, seorang peneliti asosiasi dari Relik Budaya Kota Luoyang dan Institut Penelitian Arkeologi, mengatakan Guanghe adalah gelar pemerintahan penerus Liu Zhi, Liu Hong.

Baca Juga: Jakarta Catat 3.536 Kasus Baru, Sebaran Virus Corona DKI Jakarta Sabtu 16 Januari 2021 

Dan bejana batu yang berhasil ditemuka diproduksi ketika Liu Hong membangun mausoleum untuk Liu Zhi.

"Bersama dengan dokumen sebelumnya tentang lokasi makam kaisar, penemuan tersebut membuat kami hampir yakin bahwa itu adalah makam Kaisar Liu Zhi," kata Wang, yang memimpin proyek penggalian makam tersebut.

Dia mengatakan temuan itu penting untuk mempelajari tata letak makam dan sistem pemakaman kaisar di Dinasti Han Timur.

Baca Juga: Sukses Tekan Angka Penyebaran Covid-19, Taiwan Siap Membuka Perjalanan Internasional 

Sampai saat ini, reruntuhan halaman, koridor, sumur, jalur dan drainase telah ditemukan di lokasi tersebut, menurut Wang.

Kaisar Liu Zhi memerintah China selama masa konflik hebat, terjadi kelaparan, pemberontakan, dan banyak pembunuhan berdarah pejabat istana selama pemerintahannya.

Catatan yang diterbitkan oleh sejarawan China Sima Guang pada abad ke-11 dan diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris oleh Rafe de Crespigny, dalam sebuah buku yang awalnya diterbitkan pada tahun 1989 berjudul "Kaisar Huan dan Kaisar Ling" (Edisi Internet, 2018) menceritakan tentang kelaparan dan pemberontakan yang memporak-porandakan China selama pemerintahan Liu Zhi.

Baca Juga: Hingga 3 Juta! Cek Apakah Anda Termasuk Penerima Bansos PKH di https://dtks.kemensos.go.id/ 

Kaisar menanggapi masalah tersebut dengan membunuh pejabat istananya secara berkala.

Pada tahun 159 M, dia mengeksekusi Liang Ji, seorang pejabat senior yang telah membantu membawa Liu Zhi ke tampuk kekuasaan. Sebagian besar keluarga Liang Ji juga dibunuh oleh Liu Zhi, begitu pula pejabat lainnya di tahun-tahun berikutnya, menurut catatan.

Pertumpahan darah itu tidak membantu keberuntungan negara. Menjelang akhir hidup Liu Zhi, orang-orangnya menjadi semakin berteriak tentang kekurangannya, meskipun ada risiko dieksekusi.

Baca Juga: Fakta Mengejutkan! Pramugari Filipina Ini Ternyata Tewas Bukan Karena Diperkosa 11 Pria 

Pada tahun 166 M, siswa yang belajar untuk ujian pegawai negeri melakukan protes tetapi pasukan menghentikan protes dan menangkap siswa pada tahun yang sama.

Catatan itu juga menceritakan kampanye militer berdarah akibat berbagai pemberontakan.

Selain kecenderungannya untuk melakukan kekerasan, Liu Zhi memiliki hasrat yang besar terhadap wanita, dengan satu catatan sejarah mengatakan dia memiliki lebih dari 5.000 selir di haremnya.

Baca Juga: 10 Karakter Mortal Kombat 2021, Ini Peran Joe Taslim, Lewis Tan Masih Misteri 

Kelakuannya tersebut menjadi sesuatu yang konon menambah tekanan pada keuangan kekaisaran.

Liu Zhi meninggal pada Januari 168, pada usia 36 tahun, tidak jelas sebab meninggalnya sang kaisar, tetapi catatan sejarah tidak mengatakan bahwa dia dibunuh.***

Editor: Yuliansyah

Sumber: Xinhua

Tags

Terkini

Terpopuler