Network
ZONABANTEN.com – Idul Adha 1444 Hijriah baru saja diperingati umat Islam. Seperti tahun-tahun sebelumnya, hewan kurban disembelih dan dipotong lalu dibagikan kepada masyarakat yang berhak menerimanya.
Daging kurban kemudian diolah menjadi berbagai masakan, mulai dari tongseng dan gulai hingga sate dan bakso.
Saat Idul Adha, banyak orang mengolah daging kurban dengan cara yang kurang tepat. Hal ini membuat tubuh tidak menerima asupan gizi yang seimbang.
Lia Efritanurika, ahli gizi Rumah Sakit Umum Daerah atau RSUD Kota Tangerang, mengatakan bahwa menyantap daging kurban dalam bentuk olahan apa pun boleh-boleh saja. Namun, olahan daging tersebut harus dilengkapi dengan protein nabati.
“Dalam satu piring atau satu porsi ketika menyantap daging kurban, pastikan ada protein nabati untuk menyeimbangkan gizi. Contohnya tahu, tempe, dan tumis sayur, atau olah daging menjadi sop dengan tambahan wortel, tomat, dan sayur-sayur lainnya,” kata Lia.
Baca Juga: Awas Kolesterol Tinggi usai Idul Adha, Ahli Gizi RSUD Kota Tangerang Bagikan Tips Pencegahannya
Selain itu, daging kurban sebaiknya tidak dimasak bersama santan, minyak, atau margarin yang berlebihan. Lemak pada daging sebaiknya juga dibuang untuk menghindari kolesterol tinggi pada tubuh.
“Usahakan untuk menggunakan bagian daging yang hanya daging merah saja tanpa ada lemak atau sedikit lemak. Buang bagian lemak yang berlebih dan jangan menggunakan santan, minyak, atau margarin secara berlebihan.
Itu semua akan menambahkan lemak pada daging yang sudah disisihkan lemaknya. Gunakan santan, minyak, atau margarin secukupnya,” ujar Lia.
Lia mengajak masyarakat Kota Tangerang untuk lebih peduli pada kesehatan tubuh, salah satunya dengan memperhatikan cara mengolah daging kurban yang diperoleh saat Idul Adha.
