Kiky Saputri Bahas Stroke Telinga, Adakah Penyakit Itu?

- 9 Maret 2023, 13:06 WIB
Mengenal penyakit stroke telinga, lengkap dengan penyebab dan gejalanya
Mengenal penyakit stroke telinga, lengkap dengan penyebab dan gejalanya /ROODNAE Productions/Pexels

ZONABANTEN.com - Kiky Saputri membahas tentang stroke telinga dengan netizen, adakah penyakit itu?

Kiky Saputri sempat ramai menjadi perbincangan setelah membahas stroke telinga yang dialami oleh mertuanya pada tanggal 7 Maret 2023 lalu. 

"Mertua saya didiagnosa stroke kuping karena tiba2 pendengarannya terganggu. Disuntik dalemnya malah makin parah pendengarannya. Akhirnya ke RS Spore & diketawain sama dokternya mana ada stroke kuping. Itu cuma flu jadinya bindeng ke telinga & sekarang udah sembuh. Kocak kan?" ucap Kiky pada akun Twitter pribadinya (@kikysaputrii), menanggapi salah satu tweet milik Presiden Indonesia.

Perbedaan pendapat para tenaga kesehatan antara dokter Indonesia dan dokter Singapura berhasil menarik perhatian netizen, bahkan tidak sedikit netizen yang ikut mengungkapkan pendapatnya.

Jadi, sebenarnya penyakit stroke telinga itu ada atau tidak?

Dilansir melalui web Quality Health Care, bahwa stroke telinga juga dikenal sebagai gangguan pendengaran sensorineural mendadak.

Dalam waktu sesingkat tiga hari, pasien tiba-tiba akan kehilangan sebagian atau seluruh kemampuan pendengarannya.

Baca Juga: Mengenal Stroke Telinga: Penyebab, Cara Mengobati, dan Mencegahnya

Sementara itu, mereka mungkin mengalami pusing mendadak, tinitus, dan sakit telinga.

Pada tahap awal, banyak orang tidak menganggap serius gejalanya, karena mereka mungkin mengira itu hanya karena penyumbatan saluran telinga yang disebabkan oleh kotoran telinga.

Beberapa bahkan mungkin berpikir bahwa gejalanya akan hilang setelah beberapa saat, sehingga menunda waktu untuk konsultasi medis.

Bahkan, gangguan pendengaran sensorineural mendadak dianggap sebagai situasi darurat dan dua minggu pertama setelah timbulnya penyakit adalah periode emas untuk pengobatan.

Setelah kelainan pendengaran terdeteksi, pasien harus segera periksakan diri ke dokter. Tanpa perawatan yang tepat waktu dan tepat, mungkin sulit bagi pasien untuk memulihkan pendengarannya yang hilang.

Bahkan, dalam kasus ini, salah perawatan bisa menyebabkan ketulian permanen.

Baca Juga: Viral ‘Stroke Kuping’ Usai disinggung Kiky Saputri di Media Sosial, Apa Itu dan Bagaimana Cara Mengatasinya?

Faktanya, stroke telinga tidak hanya terjadi pada orang tua bahkan anak muda bisa terkena penyakit yang satu ini.

Pada dasarnya, setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk menderita kondisi medis tersebut apalagi penyebab stroke telinga ini masih belum bisa diketahui.

Namun, umumnya disebabkan oleh infeksi virus yang menyerang saraf pendengaran atau telinga bagian dalam, seperti herpes zoster dan influenza dapat menyebabkan gangguan pendengaran mendadak.

Penyebab lain stroke telinga adalah oklusi vaskular, yang mirip dengan stroke, di mana saraf pendengaran rusak akibat suplai darah yang tidak normal.

Beberapa penyebab yang lebih jarang termasuk gangguan autoimun, tumor, dan masih banyak lagi.

Meskipun penyebab sebenarnya tidak dapat diidentifikasi dalam sebagian besar kasus klinis, dokter biasanya memeriksa saluran pendengaran eksternal pasien terlebih dahulu untuk mengesampingkan kemungkinan kondisi seperti kerusakan gendang telinga, diikuti dengan tes pendengaran.

Jika kemampuan pendengaran pasien di kedua sisi menunjukkan gangguan pendengaran 30 desibel (dB) atau lebih dalam tiga tes frekuensi berturut-turut, ia akan didiagnosis menderita gangguan pendengaran mendadak.

Baca Juga: Benarkah Infeksi Virus SARS-CoV-2 Dapat Menginfeksi Telinga Bagian Dalam?

Lalu, bagaimana cara merawat penderita stroke telinga?

Tentu, yang paling penting adalah datang ke dokter yang ahli dan menunggu tindakan arahan oleh dokter tersebut, atau spesialis THT.

Biasanya, perawatan stroke telinga terutama melibatkan resep steroid oral yang membantu meredakan peradangan.

Obat antivirus dan vasodilator juga dapat diresepkan untuk meningkatkan suplai darah ke telinga, dan harus sesuai dosis yang diresepkan oleh dokter.

Jika situasinya tetap tidak terselesaikan, dokter dapat mengatur pemeriksaan Magnetic Resonance Imaging (MRI) untuk pasien untuk membantu mendiagnosis apakah stroke telinga yang tiba-tiba disebabkan oleh tumor.

Beberapa pasien dapat memulihkan pendengarannya setelah menerima perawatan obat sementara beberapa tidak.

Untuk meningkatkan kemungkinan sembuh, penderita stroke telinga harus mendapatkan pengobatan sesegera mungkin.***

Editor: Dinda Indah Puspa Rini

Sumber: qhms


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x