Pemakaian Obat Tidur Melatonin Berlebihan Dapat Membahayakan Diri

- 22 Februari 2022, 14:12 WIB
Ilustrasi Seorang Wanita Tidur Lelap
Ilustrasi Seorang Wanita Tidur Lelap /Pixabay


ZONABANTEN.com – Sebuah kajian baru-baru ini menjelaskan tentang pemakaian melatonin sebagai obat untuk tidur segera kian meningkat, khususnya di negara Amerika Serikat (AS).

Maksud tidur sesegera atau secepat ini merupakan kecenderungan bagi kalangan tertentu untuk tidur secepatnya dalam kurun waktu tertentu, padahal bila pemakaian obat melatonin ini melebihi dosis dapat membahayakan dir.

Kajian terkait dengan pengaruh obat tidur melantonin ini memantau sepuluh siklus Survei Pemeriksaan Kesehatan dan Gizi Nasional (NHANES) AS, yang mencakup tahun 1999 hingga 2018.

Kajian pengaruh obat tidue melatonin ini menyertakan 55.021 orang dewasa, 52 persen di antaranya adalah Wanita dengan para peserta mempunyai uumur rata-rata 47,5 tahun.

Baca Juga: Lihat 6 Tanda Tubuh Butuh Detoks Menurut dr Zaidul Akbar, Ini 3 Tips Dektoksifikasinya

Hasilnya memperlihatkan bahwa di tahun 2018, orang dewasa di Amerika Serikat memakai lebih dari dua kali jumlah obat bantuan tidur ini daripada yang mereka lakukan satu dekade sebelumnya, yang dapat mengakibatkan gangguan kesehatan pada beberapa kalangan individu.

Kajian ini menyebutkan bahwa pemakaian melatonin meningkat dari 0,4 persen di periode pada 1999 – 2000 kian meningkat 2,1 persen, periode 2017–2018, dengan peningkatan dimulai pada periode 2009 – 2010.

Kajian yang diterbitkan dalam Journal of American Medical Association (JAMA), dan penulis utamanya adalah Dr. Jingen Li, Ph.D.,

dari Beijing University of Chinese Medicine ini mememriksa orang dewasa yang mengonsumsi melatonin dengan dosis yang dianjurkan 5 miligram per hari (mg/d), dan mereka yang melebihi dosis ini.

Baca Juga: Baca Al-Quran di Luar Angkasa, Pangeran Arab Saudi Jadi Muslim Arab Pertama yang Terbang dengan NASA

Sebelum 2005–2006, penulis mendapati bahwa pemakai tidak melaporkan pemakaian berlebih dari 5 mg/hari, namun prevalensi pemakaian lebih dari 5 mg/hari meningkat dari 0,08 persen pada 2005–2006 menjadi 0,28 persen pada 2017–2018.

Walaupun pemakaian melatonin secara keseluruhan di AS masih relatif rendah, kajian ini "mendokumentasikan peningkatan signifikan berlipat ganda dalam penggunaan melatonin dalam beberapa tahun terakhir," menurut spesialis mengenai tidur Rebecca Robbins, Ph.D. ,

seorang instruktur di divisi obat tidur di Harvard Medical School dan tidak ikut dalam kajian ini.

"Menggunakan alat bantu tidur telah dikaitkan dengan studi prospektif dengan perkembangan demensia dan kematian dini. Melatonin adalah salah satu bantuan tidur tersebut," imbuhnya sebagaimana diwartakan Medical News Today, dilansir Selasa.***

Editor: Rizki Ramadhan

Sumber: Antaranews


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah