Ini artinya bagi orang yang mengeluarkan lebih banyak karbon dioksida, misal karena kelebihan berat badan atau sedang hamil, cenderung lebih menarik bagi nyamuk.
Golongan darah juga dapat menolong untuk menjadi acuan nyamuk untuk menyerang.
Satu kajian menemukan bahwa nyamuk lebih menikmati orang dengan golongan darah O dua kali lipat dibandingkan dengan golongan darah A.
Terlepas dari golongan darahnya, kajian yang sama menemukan bahwa orang yang “sekretor” (mengeluarkan bahan kimia pada kulit mereka yang menunjukkan golongan darah mereka) lebih sering digigit nyamuk.
Kajian lain menemukan bahwa olahraga hadirkan asam laktat yang berasal dari keringat dan peningkatan suhu tubuh juga dapat mengakibatkan daya tarik bagi nyamuk.
Jika Anda kurang beruntung dan menjadi magnet bagi nyamuk, itu mungkin karena susunan genetika Anda.
Sebuah Kajian kembar tahun 2015 yang dipublikasikan di jurnal PLOS One menyatakan bahwa DNA dapat menjelaskan hampir 67 persen daya tarik nyamuk.
Baca Juga: WINNER Umumkan Jadwal Konser Offline dan Online 'WINNER 2022 Concert' di Seoul
Kajian ini mengambil dua kelompok kembar perempuan satu kelompok identik dan lainnya bersaudara dan mereka memasukkan tangan mereka ke dalam wadah plexiglas berbentuk Y yang memungkinkan nyamuk untuk mendeteksi bau mereka tanpa diizinkan untuk menggigit.
Para peneliti menyimpulkan bahwa kembar identik, yang mempunyai gen yang sama mempunyai tingkat ketertarikan serangan nyamuk dibandingkan dengan kelompok kembar fraternal.