Makanan Kaleng Baik atau Buruk untuk Dikonsumsi? Simak Penjelasannya

- 13 Februari 2022, 16:58 WIB
Ilustrasi Makanan Kalengan/
Ilustrasi Makanan Kalengan/ /Unsplash/ Claudio Schwarz

ZONABANTEN.com – Makanan kaleng sering dianggap kurang bergizi dibandingkan makanan segar atau beku.

Pengalengan adalah metode mengawetkan makanan untuk waktu yang lama dengan mengemasnya dalam wadah kedap udara.

Pengalengan pertama kali dikembangkan pada akhir abad ke- 18 sebagai cara untuk menyediakan sumber makanan yang stabil bagi tentara dan pelaut yang berperang.

Makanan kaleng yang umum, termasuk buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, sup daging, dan makanan laut.

Baca Juga: Tersedak? Begini Penyebab, Pencegahan, dan Pengobatannya

Berikut ini beberapa hal terkait dengan makanan kalengan:

  1. Mengandung BPA

Makanan kaleng mungkin mengandung sejumlah kecil BPA (bisphenol-A) yang merupakan bahan kimia yang sering digunakan dalam kemasan makanan, termasuk kaleng.

Satu studi menganalisis 78 makanan kaleng dan ditemukan BPA di lebih dari 90% dari mereka.

Meskipun buktinya beragam, beberapa penelitian pada manusia telah menghubungkan BPA dengan masalah kesehatan, seperti penyakit jantung, diabetes tipe 2, dan disfungsi seksual pria.

Halaman:

Editor: Bunga Angeli

Sumber: Healthline


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah