Apa Penyebab Kesemutan dan Mati Rasa? Begini Penjelasannya

- 13 Januari 2022, 18:43 WIB
Apa Penyebab Kesemutan dan Mati Rasa? Begini Penjelasannya
Apa Penyebab Kesemutan dan Mati Rasa? Begini Penjelasannya /Unsplash/ Towfiqu Bharbuiya/

ZONABANTEN.com – Mati rasa dan kesemutan atau paresthesia merupakan sensasi yang tidak biasa yang dapat terjadi di bagian manapun dari tubuh.

Umumnya mati rasa dan kesemutan terjadi pada bagian tubuh, seperti tangan, lengan, dan kaki.

Penyebab mati rasa dan kesemutan banyak macamnya, termasuk duduk dengan menyilangkan kaki atau tertidur dengan menimpa lengan.

Baca Juga: Penderita Diabetes, Inilah 5 Jenis Makanan dan Minuman yang Harus Dihindari untuk Cegah Gula Darah Tinggi

Kondisi mati rasa dan kesemutan terjadi karena adanya tekanan yang diberikan pada saraf.

Ada banyak kondisi yang dapat menyebabkan mati rasa dan kesemutan, seperti:

1. Duduk atau berdiri dalam satu posisi dengan waktu yang lama

2. Gigitan serangga atau hewan

3. Racun yang terdapat dalam makanan laut

4. Tingkat abnormal vitamin B12, kalium, kalsium, atau natrium

5. Terapi radiasi

6. Obat-obatan, terutama kemoterapi

7. Bisa jadi juga karena cedera saraf di leher atau herniasi diskus di tulang belakang

Baca Juga: Wali Kota Tangsel Bicara Kreativitas, Komunitas Anggur Harapkan Program Nyata Pemerintah

8. Kerusakan sel kulit, seperti ruam, peradangan juga bisa menjadi penyebab mati rasa dan kesemutan

Kesemutan dan mati rasa juga bisa menandakan adanya penyakit lain, seperti diabetes, sakit saraf, migrain, fenomena raynaud, kejang, dan stroke

Dalam beberapa kasus, mati rasa dan kesemutan dapat mengindikasikan cedera serius atau kondisi medis lainnya.

Baca Juga: Pemilik Kucing Wajib Tahu! Inilah Doa Kucing Untuk Majikannya

Jika terdapat gejala seperti susah berjalan dan bergerak, kehilangan kesadaran walau dengan waktu singkat, perasaan bingung, bicara cadel, perasaan lemah, kehilangan kendali pada sistem pencernaan, maka segera periksakan ke dokter untuk mendapatkan perawatan.

Dan jika sudah bertemu dokter, pastikan untuk melaporkan semua gejala yang tampak, sehingga dokter dapat memberikan perawatan yang cocok terhadap gejalanya.

Dokter mungkin akan melakukan tes darah, tes tingkat elektrolit, tes fungsi tiroid, skrining toksikologi, tes tingkat vitamin, dan studi konduksi saraf.***

Editor: Bunga Angeli

Sumber: healthline


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x