5 Rahasia Mengejutkan dari Para Terapis Trauma Healing yang Tidak Banyak Diketahui Orang

- 10 Januari 2022, 19:57 WIB
Ilustrasi trauma healing
Ilustrasi trauma healing /Jason Goodman/Unsplash

“Ada pola, sensasi tubuh, dan perilaku yang terkait dengan trauma yang mungkin kita alami dengan sedikit wawasan kognitif. EMDR, melalui stimulasi bilateral, mengeluarkan kita dari siklus itu – menawarkan kesempatan untuk bangun dari keadaan tidur-bangun metaforis,” jelas Kayla Reba, Licensed Professional Counselor (LPC).

3) Tidak pernah bekerja sendiri


Terapis trauma mengandalkan suatu tim yang membantu mereka dalam perawatan. Anggota tim dapat mencakup dokter, psikiater, guru, pekerja sosial, terapis, dan petugas remaja/pembebasan bersyarat.

Dukungan tambahan juga dapat datang dari orang-orang dalam kehidupan klien yang tidak terlibat langsung dalam pengobatan dan yang mungkin tidak pernah bertemu dengan terapis.

Orang-orang tersebut mungkin anggota keluarga, teman, mentor, anggota komunitas, rekan kerja, dan bahkan hewan peliharaan sebagai sistem dukungan sosial klien dapat memiliki dampak yang kuat pada keberhasilan mereka dalam pengobatan trauma.

“Saya tidak akan pernah bisa melakukan pekerjaan ini tanpa dokter yang mendukung dalam praktik bersama saya,” kata Michael Shahan, Marriage and Family Therapist (MFT).

Baca Juga: Cara Mengatasi Trauma Pasca Bencana yang Efektif

“Setelah klien yang sangat sulit, mengetahui bahwa saya memiliki banyak terapis di seluruh aula yang mencintai dan peduli pada saya dan yang bersedia membicarakannya selama satu atau dua menit memberi saya kekuatan untuk terus bergerak. Berkali-kali, saya berjalan melintasi aula, hanya memeluk terapis lain, dan berjalan pergi memberi tahu mereka bahwa itu yang saya butuhkan," lanjut Shahan.

4) Berisiko mengalami trauma sekunder

Terapis trauma sangat rentan untuk mengalami trauma sekunder atau perwakilan, suatu kondisi yang unik bagi mereka yang berada di layanan sosial yang dihasilkan dari keterlibatan empatik berulang dengan pasien terkait trauma. pikiran, ingatan, dan emosi.

Halaman:

Editor: Siti Fatimah Adri

Sumber: Psychology Today


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x