Cegah Demensia, Rocky Gerung Katakan Ini

- 26 Desember 2021, 20:52 WIB
Rocky Gerung, seorang filsuf Indonesia, baru-baru ini memberikan pemikirannya tentang cara pencegahan demensia
Rocky Gerung, seorang filsuf Indonesia, baru-baru ini memberikan pemikirannya tentang cara pencegahan demensia /YouTube/BWM Records

ZONABANTEN.com - Rocky Gerung, seorang filsuf Indonesia, baru-baru ini memberikan pemikirannya tentang cara pencegahan demensia.

Bagi Rocky Gerung, demensia tidak hanya dapat dialami oleh orang tua, tetapi juga pada kaum milenial.

Dalam akun YouTube BWM Records yang di-upload pada 24 Desember 2021, Rocky Gerung memaparkan demensia menjadi dua jenis, yaitu faktor fisiologis dan faktor sosio-psikologis.

Baca Juga: Daftar Top TV Shows Netflix Terbaru, ‘The Silent Sea’ Berada di Urutan Ke-7 di Penayangan Hari Keduanya

Dalam fisiologis, demensia dapat terjadi karena adanya Brain Damage atau faktor medis yang membuat otak tidak mampu mengolah sinyal-sinyal untuk berpikir.

Sementara dalam faktor sosio-psikoligis, Rocky Gerung memaparkan bahwa salah satu penyebab orang semakin cepat demensia adalah karena kurangnya berpikir.

Salah satu aspek yang membuat orang kurang berpikir adalah karena adanya defisit kognitif.

Defisit kognitif inilah yang membuat orang ragu mengucapkan kalimat, gugup untuk mempertahankan argumen, dan cemas untuk memiliki pendapat.

Baca Juga: Mengaku Staff 'Snowdrop', Netizen Ini Klaim Tidak Menemukan Kontroversi dalam Drama

Ditambah dengan situasi sosial dan kebudayaan Indonesia, pada akhirnya masyarakat menjadi gagal dalam mengaktifkan pikiran.

Padahal salah satu hal yang dapat mengaktifkan pikiran adalah jika adanya pertengkaran dalam artian beradu pemikiran.

Sayangnya hal ini terkadang tidak disadari oleh kaum milenial dan berpikir bahwa kebajikan kepada orang tua adalah dengan merawat mereka menggunakan fasilitas yang memanjakan ketika masa tua.

Seringkali Milenial juga berpikir bahwa seseorang yang dikatakan sudah tua merupakan orang yang sudah menyelesaikan hidupnya sehingga hanya perlu untuk diasuh.

Baca Juga: PALING BARU! Tiga Kode Redeem Genshin Impact dari Live Streaming Program Spesial 2.4, Ayo Buruan Klaim

Padahal manusia tidak pernah berhenti untuk mengaktifkan dirinya sendiri, yang kemudian disebut sebagai kondisi eksistensial manusia.

Memutus kondisi eksistensial manusia kemudian akan berdampak pada hambatan dalam mengambil keputusan.

Sehingga hal demikian seringkali menjadi halangan wadah pemikiran bagi orang tua untuk dapat mencurahkan pemikirannya.

Tersegelnya akses berpikir membuat banyak orang tua menjadi kesulitan untuk survive dalam hidup, padahal makna survive itu sendiri adalah mengambil keputusan.

Tidak hanya itu, berhentinya seseorang dalam memenuhi kondisi eksistensialnya sebagai manusia, terkadang tidak hanya karena adanya halangan akses dalam berpikir, tetapi karena keengganan dalam dirinya untuk berpikir.

Baca Juga: WOW! Ini yang Dilakukan Pelatih Thailand Demi Kalahkan Vietnam dan Bertemu Indonesia di Final Piala AFF 2020

Maka dari itu, demensia tidak hanya mengancam seseorang yang kesulitan dalam mengakses pemikirannya, tetapi juga bagi mereka yang tidak mau berpikir.

Seperti yang disampaikan Rocky Gerung, demensia dalam faktor sosio-psikologis, sebenarnya dapat dicegah dengan adanya akses dalam mencurahkan pemikiran.

Akses mencurahkan pemikiran terkadang dapat ditemukan dalam komunitas atau forum berpikir, karena komunitas atau forum demikian adalah dimensi sosial untuk mencegah demensia.***

Editor: Bunga Angeli


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah