Network
ZONABANTEN.com – Baru-baru ini, seorang warganet yang mengaku sebagai kru “Snowdrop” menulis pendapatnya tentang kontroversi yang melanda drama tersebut.
Sosok tersebut mengemukakan opininya melalui sebuah artikel yang ditayangkan di komunitas online “Nate Pann”. Terdapat juga sebuah foto yang disematkan di pos itu untuk mengonfirmasi identitasnya sebagai staff “Snowdrop”.
Sang penulis memperkenalkan dirinya sebagai Jo Bae-Gun, fotografer yang ditugaskan untuk mengambil foto di tempat syuting “Snowdrop”.
Baca Juga: Selain Snowdrop, 4 Drakor ini juga Pernah Diprotes Karena Dianggap Sebagai Distorsi Sejarah
Dalam pos tersebut, warganet tersebut menjelaskan bahwa ia semula berekspektasi intensitas dari kontroversi yang dituai “Snowdrop” akan berkurang seiring waktu.
Ia memperkirakan terjadinya hal tersebut karena dirinya tidak menemukan masalah yang menurutnya dapat menjadi kontroversi ketika ia membaca naskah dari drama 16 episode tersebut.
Namun nyatanya kenyataan tidak berjalan sesuai yang ia pikirkan. Bukannya semakin menipis, masalah yang menimpa “Snowdrop “ malah menjadi lebih panas dengan adanya petisi-petisi bernada kontra yang ditujukan kepada kantor kepresidenan Korea.
Pada akhirnya, acara milik saluran televisi JTBC itu tidak dapat lepas dari kontroversi yang menumpuk, di antaranya mengenai “mata-mata yang ikut serta dalam pergerakan demokratisasi,” “Mengagungkan badan perencanaan keamanan nasional,” dan “menghina pergerakan demokrasi, seperti perjuangan demokrasi Juni dan pemberontakan Gwangju.”
