Berikut 4 Cara Memaafkan yang Benar Menurut Psikolog, Agar Terhindar dari Penyakit Jantung

- 16 November 2021, 19:17 WIB
Ilustrasi Memaafkan
Ilustrasi Memaafkan /Pexels/RODNAE Production

ZONABANTEN.com- Cara untuk melepaskan dendam dalam kehidupan adalah dengan cara memaafkan, baik memaafkan orang yang telah menyakiti secara sengaja atau tidak sengaja.

Memaafkan tidak berarti orang yang tersakiti menerima minta maaf dari orang yang bersalah. Sebaliknya, memaafkan adalah memilih untuk menerima apa yang sudah terjadi daripada memikirkan kemungkinan lainnya yang akan memperkeruh suasana dan sulit terlepas dari kata maaf.

Pengampunan bisa sangat menyembuhkan. Maka itu tidak heran jika sejumlah kultur dan kepercayaan di dunia punya hari khusus dimana orang-orang saling memaafkan, merayakan pengampunan — Paskah, Idul Fitri, Kshama Vani, Yom Kippur, banyak lagi.

Baca Juga: Park Seo Joon Ungkap Rasa Tanggung Jawab Atas Karyanya yang Mampu Memberi Pengaruh Terhadap Penggemar

Dari kacamata ilmu psikologi, pengampunan adalah ketika seseorang mengambil keputusan secara sadar dan sengaja untuk melepaskan perasaan dendam atau kebencian terhadap seseorang atau kelompok yang telah menyakitinya, terlepas dari apakah mereka benar-benar pantas mendapatkan pengampunan atau tidak.

Pengampunan juga berarti dengan welas asih melepaskan keinginan untuk menghukum seseorang (atau diri sendiri) atas suatu kesalahan.

 Selain menjaga pola kesehatan fisik, salah satu cara untuk menjaga kesehatan jantung adalah dengan tidak memendam masalah sehingga memicu hormon kortisol dan adrenalin naik drastis sehingga berpengaruh kepada kesehatan jantungMenurut Robert Enright ada empat langkah memaafkan yang dapat diterapkan agar hidup tenang:

Baca Juga: DKUKM Tangsel Bakal Berikan Pendampingan ke Pelaku Usaha di Japos

1. Singkap dan pahami amarah dengan menelusuri akarnya,contohnya dengan menulis surat kepada orang yang menyakiti , meskipun pada akhirnya tidak mengirimkan, setidaknya langkah ini sudah mengabadikan rasa sakit anda dan membuat anda lebih lega.

2. Memaafkan adalah sebuah keputusan, dapat memaafkan kapan saja tanpa menunggu orang meminta maaf, hal ini membuat selangkah maju dari trauma dan borgol dendam.

3. Melihat orang yang menyakiti dengan kacamata welas asih, bisa melihat akar dari latar belakang yang membuat orang yang menyakiti itu memiliki sikap yang membuat sakit hati orang lain.

Baca Juga: Dinkes Tangsel Ungkap Data DBD Year on Year, Lonjakan di Agustus Hingga November

4. Lepaskan emosi yang membahayakan kesehatan diri , renungkan bagaimana telah tumbuh dan bangkit dari keterpurukan denda, dan jadikan hal itu sebagai pembelajaran untuk hidup.

Hidup yang baik adalah mereka yang berusaha keras memaafkan orang lain, dan hidup tenang tidak lupa luka, namun tidak membiarkan diri menjadi korban trauma.***

Editor: Bunga Angeli

Sumber: greatmind


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah