Network
ZONABANTEN.com- Menemukan pasangan yang cocok untuk dijadikan teman hidup bukanlah perkara yang gampang untuk sebagian orang, karena sebisa mungkin dalam menjalin hubungan terciptanya suasana yang romantis, awet hingga maut yang memisahkan.
Tidak melalui jalur pemaksaan dengan dijodohkan, pemuda saat ini memiliki pilihan hidup untuk menentukan pasangannya sendiri. Namun tak sedikit pula yang merasa bahwa memiliki kebebasan pilihan hidup ini membuatnya kebingungan memilih orang sekitar untuk dijadikan pendamping hidupnya.
Dalam ilmu psikoterapi, membahas mengenai pola ketertarikan seseorang tidak terlepas dari kemiripan karakter orang yang mengasuhnya sejak kecil, hal ini menjadi keberuntungan untuk orang yang dibesarkan dari keluarga yang penuh kasih sayang, maka tidak usah khawatir jika nanti akan tertarik kepada orang yang penuh kasih sayang juga.
Baca Juga: Daftar Lengkap Pemenang Festival Film Indonesia 2021, Ada Angga Yunanda dan Prilly Latuconsina
Pola ketertarikan ini juga berlaku untuk orang yang tinggal di keluarga yang penuh tekanan, agar terlepas dari karakter pasangan yang membuat mentalnya tertekan layaknya saat hidup bersama keluarganya Dr. Barton Goldsmith. Berikut merupakan cara memilih pasangan hidup menurut Dr. Barton yang perlu perlu diperhatikan lebih cermat agar mental tetap sehat:
1. Patikan orang yang disukai orang yang memiliki jiwa welas asih, di mana dia selalu dapat mendengarkan apa yang dibicarakan pasangannya dengan terbuka. Dan tidak menghakimi atau memojokkan ketika pasangannya berbuat kesalahan.
2. Lihat secara teliti, apakah karakter yang dimiliki calon pasanganmu memiliki karakter sama seperti pengasuh dan dapat menyebabkan mental terguncang.
3. Amati apakah calon pasangan memiliki visi hidup yang sama, dalam artian ini adalah tidak semua sifat dan keahlian yang sama persis. Tujuan hidup yang sama adalah langkah yang diambil untuk hidup kedepannya memilih menikah atau hanya menjalin hubungan tanpa keterikatan.
Bahkan perbedaan sifat dan keunggulan masing-masing pasangan dibutuhkan untuk saling mendukung dalam melangkah bersama, jangan khawatir jika saat bertemu calon pasangan yang tidak memiliki hobi yang sama langsung menghindar begitu saja.
4. Carilah orang yang bisa membuatmu tertawa, hal ini berkaitan dengan jiwa welas asih. Bisa membuat tertawa disini adalah pasangan yang tidak kaku atau bisa dibilang stric dalam menjalankan sebuah hubungan, namun perlunya pasangan yang bisa mencairkan suasana.
Baca Juga: Bisa Gak Bebas dari Polusi Udara? Ini yang Mesti Dilakukan untuk Mengendalikan Pencemaran
5. Langkah terakhir adalah, pastikan untuk mengambil jarak minimal enam bulan untuk memutuskan apakah pasanganmu tersebut cocok atau justru kurang baik untuk kedepannya.
Memang pada dasarnya sebagai manusia tidak dapat bergantung sepenuhnya terhadap pasangan namun memilih pasangan yang cocok sangat harus diperhatikan, agar bisa menjaga kesehatan mental satu sama lain selama menjalani hidup bersama.***
