Itu berarti kemampuan mereka untuk memproses informasi per detik lebih tinggi daripada rata-rata Ekstrovert.
Baca Juga: Yuk, Kenali Gejala-gejala Hiperkalemia
Mereka benar-benar memroses informasi di dalam otak, ini juga menandakan bahwa mereka akan terganggu dengan suara dan gerakan yang keras.
Deep Thinker kemungkinan besar akan lebih kewalahan dan kelelahan karena aktivitas kortikal otak.
Seorang Introvert tidak sama dengan malu, mereka bisa sangat terbuka dan tertutup. Perbedaannya, meskipun kebanyakan orang hanya mengetahui luarnya saja, sebenarnya Introvert mendapatkan kembali energi mereka yang bersumber dari dalam diri.
Deep Thinker hampir selalu menutup diri, mereka banyak membutuhkan waktu tenang dan fokus pada pikiran dan memberikan ruang yang lebih besar untuk kebebasan ide mereka agar berkembang.
Baca Juga: Inilah 7 Potret Kebersamaan Eva Celia dan Sophia Latjuba, Bak Kakak Beradik!
2. Menganalisis Setiap Kejadian
Sebuah kebiasaan yang umum dimiliki oleh seorang Deep Thinker adalah ia selalu menganalis masa lalu, masa sekarang, dan masa depan.
Mereka mengumpulkan fakta dari masa lalu dan menghubungkannya dengan fakta dan pengalaman baru.