- bergoyang maju mundur,
- mengepakkan tangan atau menjentikkan jari,
- melompat, atau berputar-putar,
- dan mondar-mandir atau berjalan berjinjit.
Baca Juga: Teliti Syaratnya, Dapatkan Dananya, BLT UMKM Rp2,4 Juta Bulan Februari 2021 CAIR!
Catatan: Kebiasaan memilin rambut saja tidak cukup untuk menunjukkan bahwa anak mungkin mengalami gejala autisme.
Mengatasi kebiasaan memilin rambut pada balita dan anak-anak: Misalkan Anda memperhatikan bahwa kebiasaan memilin rambut memengaruhi kesehatan anak Anda, seperti kerusakan rambut, sakit kepala, bercak kebotakan, rambut rontok dan lain-lain. Inilah beberapa metode yang dapat membantu.
- Perangkat gelisah dapat membantu mengalihkan perhatian anak Anda dengan menghilangkan kebiasaan memutar-mutar rambut.
- Memotong pendek rambut adalah solusi sederhana namun efektif untuk kebiasaan ini.
- Para ahli mengatakan bahwa meletakkan sarung tangan yang aman untuk anak dapat membantu balita untuk berhenti memutar-mutar rambutnya.
Baca Juga: YESS! BLT UMKM Rp2,4 Juta Tahun 2021 Diperpanjang
Kebiasaan memutar rambut pada orang dewasa: Kebiasaan memutar-mutar rambut pada orang dewasa kemungkinan terbawa sejak kecil. Bisa juga kondisi kesehatan lain yang mendasari.
Gangguan Obsesif-Kompulsif (OCD): Pada beberapa individu, rambut berputar-putar bisa menjadi tanda gangguan obsesif-kompulsif.
Jika seseorang memiliki gejala OCD lain, kebiasaan memutar rambut mungkin merupakan bagian dari kondisi Anda. Namun, rambut yang berputar-putar saja tidak cukup untuk menyarankan diagnosis OCD.
Baca Juga: Simbol Kebencian Baru di Kapal Perang AS Memicu Kecaman dan Kutukan Angkatan Laut Amerika
Kecemasan: Pada beberapa orang, kebiasaan memilin rambut mungkin dimulai pada masa kanak-kanak atau remaja dan berkembang menjadi sesuatu yang Anda lakukan saat mereka merasa cemas . Misalkan rambut yang berputar-putar adalah sesuatu yang dilakukan seseorang untuk mengatasi pikiran yang mengganggu dan cemas. Dalam kasus tersebut, kebiasaan tersebut mungkin merupakan gejala dari gangguan kecemasan.
Perilaku berulang yang berfokus pada tubuh: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara jenis perilaku ini dan ketidaksabaran, kebosanan, frustrasi, dan ketidakpuasan.