Sering Berbohong, Sentuh Kemaluan, Ini 10 Kebiasaan Buruk Anak yang Mengkhawatirkan & Cara Cegahnya

- 14 Januari 2021, 18:17 WIB
Ilustrasi anak laki-laki dengan topi merah
Ilustrasi anak laki-laki dengan topi merah /Victoria_Borodinova/Pixabay


ZONABANTEN.com - Anak-anak sering kali memiliki kebiasaan atau perilaku buruk pada usia dini. Beberapa hilang seiring waktu dan ada juga yang tetap ada.

Menggigit kuku, mencongkel hidung, mengisap jempol, dan memutar-mutar rambut adalah kebiasaan buruk paling umum yang dimiliki anak-anak yang menurut banyak orang tua mengganggu.

Kebiasaan buruk ini seringkali hanya merupakan mekanisme untuk mengatasi stres, kebosanan, tidak bahagia, lelah, frustrasi tidak aman atau anak-anak mungkin melakukannya karena itu hanya memberi mereka kesenangan.

Kebiasaan buruk adalah pola perilaku berulang yang mungkin tidak pantas secara sosial. Dan biasanya, sebagian besar anak-anak bahkan tidak sadar bahwa mereka melakukannya.

Baca Juga: Ternyata, Kebiasaan Aneh Ini Malah Bisa Tingkatkan Kemampuan Otak

Kebiasaan buruk tersebut mungkin tidak terlalu mengkhawatirkan bagi anak namun dapat mengganggu atau bahkan menimbulkan kekhawatiran bagi orang tua.

Sebagai orang tua, Anda akan menemukan cara untuk mengubah kebiasaan yang tidak diinginkan sedini mungkin, tetapi ingatlah bahwa berteriak, menghukum, dan meminta perhatian pada kebiasaan buruk biasanya tidak berhasil menghentikan perilaku tersebut, malah semakin meningkatkannya.

Jadi, cara terbaik untuk membantu anak Anda menghilangkan kebiasaan buruk adalah mengatasi masalah dengan cara yang positif dan memiliki kesabaran untuk mencegahnya.

Dilansir dari Boldsky, berikut ini 10 kebiasaan buruk anak dan cara mencegahnya.

1. Menggigit kuku

Menggigit kuku adalah salah satu kebiasaan masa kanak-kanak yang paling umum dan diperkirakan bahwa 28 sampai 33 persen anak-anak antara usia 7 sampai 10 tahun menggigit kuku mereka.

Baca Juga: Merasa Lelah Setiap Saat? Waspada Jangan-jangan Kamu Mengalami 10 Penyakit Ini

Penyebab menggigit kuku dapat disebabkan oleh beberapa alasan seperti stres, meniru anggota keluarga lainnya, keturunan, kuku yang tidak terawat dengan baik dan pindah dari kebiasaan mengisap jempol.

Menggigit kuku dalam waktu lama dapat menyebabkan infeksi bakteri, kerusakan pada kuku dan kutikula, serta masalah gigi.

Tips mencegahnya:

Jika menggigit kuku karena stres, coba atasi masalahnya.

Jika menggigit kuku bukan karena stres, Anda dapat mengoleskan cat kuku atau mencoba membuatnya sibuk dengan kerajinan kertas di mana tangan mereka akan terus bekerja.

Jika anak Anda lebih besar, jelaskan mengapa mereka tidak boleh menggigit kuku dan komplikasi apa yang mungkin ditimbulkannya.

2. Memutar-mutar rambut

Memutar-mutar rambut adalah kebiasaan umum yang terlihat pada anak perempuan dan mereka paling sering melakukannya saat mereka bosan, lelah atau santai.

Baca Juga: Mana yang Lebih Efektif Cegah Covid-19, Masker atau Face Shield? Para Ahli Beri Penjelasan

Memutar-mutar rambut dapat meminimalkan kerontokan rambut. Biasanya, anak-anak mengatasi kebiasaan ini ketika mereka beranjak dewasa dan bagi mereka yang tidak melakukan perubahan perilaku sederhana dapat membantu mereka menghentikan kebiasaan tersebut.

Namun, jika anak-anak terus memilin rambutnya bahkan ketika mereka sudah beranjak besar, itu bisa menjadi tanda depresi, kecemasan, atau gangguan obsesif kompulsif (OCD).

Tips untuk mencegahnya:

Libatkan anak Anda dalam aktivitas yang menarik agar tidak bosan.

3. Mengorek Hidung

Mengorek hidung adalah kebiasaan umum lainnya pada anak-anak. Orang tua menganggap kebiasaan ini paling menjengkelkan karena ini adalah salah satu kebiasaan yang paling tidak dapat diterima secara sosial.

Baca Juga: Mau Turun Berat Badan Tanpa Olahraga? Perbanyak Konsumsi Makanan Pedas!

Selain itu, mengorek hidung secara terus menerus dapat menyebabkan cedera pada jaringan halus hidung, yang mengakibatkan pendarahan dari hidung.

Tips untuk mencegahnya:

Dengan lembut beritahu anak Anda bahwa mengorek hidung adalah hal yang buruk dan dorong mereka untuk menggunakan tisu. Anda juga bisa memakai sarung tangan untuk mencegah mereka mengorek hidung.

4. Mengisap jempol

Mengisap jempol biasanya dimulai pada beberapa bulan pertama kehidupan seorang anak. Namun, banyak anak mengatasi kebiasaan ini ketika mereka cenderung menjadi lebih tua antara usia dua hingga empat tahun.

Mengisap jempol memiliki efek menenangkan, dan sering kali membantu anak-anak untuk tidur.

Baca Juga: Mengenal Stunting dan Dampaknya Bagi Kehidupan Anak, Orang Tua Wajib Tahu!

Namun, seringnya mengisap jempol dapat menyebabkan masalah gigi, infeksi jempol atau jari, dan kulit kering.

Tips untuk mencegahnya:

Jika anak Anda lebih besar, jelaskan mengapa kebiasaan itu buruk dan tawarkan mereka pujian dan penghargaan setiap kali mereka berhenti melakukannya.

Buat anak Anda sibuk dalam aktivitas yang menarik.

Anda bisa mencoba mengoleskan jus pada ibu jari yang diekstrak dari sayuran yang rasanya pahit. Ini bisa menghentikan mereka untuk menghisap jempolnya.

5. Membenturkan kepala

Membenturkan kepala adalah kebiasaan buruk umum lainnya yang biasanya dimulai saat seorang anak berusia sembilan bulan dan menghilang sekitar usia dua tahun.

Membenturkan kepala mengacu pada saat seorang anak berulang kali membenturkan kepalanya ke benda padat seperti tempat tidur bayi.

Hal ini dapat membuat orang tua stres karena dapat menyebabkan cedera pada anak. Kebanyakan anak melakukan kebiasaan ini karena memberikan kenyamanan dan melepaskan rasa frustrasi mereka.

Baca Juga: Miris ! Inovasi Puspitek Hanya Jadi 'Asbak' di Pemkot Tangerang Selatan Provinsi Banten

Tips untuk mencegahnya:

Jika stres adalah penyebabnya, mengatasi masalah stres tersebut adalah cara terbaik untuk mencegah kebiasaan ini.

6. Menggeretakkan gigi

Separuh dari bayi dalam perkembangan normal memiliki kebiasaan menggeretakkan gigi atau bruxism.

Pengereman gigi dimulai pada usia enam bulan saat gigi bayi mulai tumbuh dan pada usia lima tahun saat gigi permanen telah tumbuh.

Menggeretakkan gigi terutama terjadi saat tidur. Sementara kebanyakan anak mengatasi kebiasaan ini, sebagian mungkin berlanjut sampai dewasa.

Baca Juga: Sering Diangap Sepele, Ini Ciri-ciri Orang Darah Tinggi, Salah Satunya Bercak Darah di Mata!

Menggeretakkan gigi dapat menjadi perhatian ketika gigi permanen telah tumbuh dan dapat menyebabkan masalah gigi atau gangguan pada sendi rahang.

Tips mencegahnya:

Pemerikasaan gigi secara teratur dapat membantu mencegah kerusakan gigi.

7. Menggigit atau Mengisap Bibir

Alasan paling umum dari menggigit atau mengisap bibir adalah bibir kering, stres atau gigi yang tidak sejajar.

Mengisap atau menggigit bibir secara terus menerus dapat menyebabkan bibir dan kulit memerah dan bengkak di sekitar mulut.

Baca Juga: Update dan Valid: Kode Redeem Free Fire 14 Januari 2021, Hadiah Baru dari Garena!

Tips mencegahnya:

Oleskan lip balm untuk mengatasi bibir kering atau pecah-pecah.

Selama situasi stres, alihkan perhatian anak Anda.

8. Menyentuh bagian pribadi

Anak-anak suka menyentuh dan mengeksplorasi bagian tubuh mereka dan terkadang mereka juga cenderung menjelajahi alat kelaminnya.

Mereka merasa nyaman saat menyentuh alat kelaminnya, tetapi saat melakukannya di depan umum bisa sangat memalukan.

Baca Juga: Merinding! Wasiat Syekh Ali Jaber, Ibadah Ini yang Mengantarkan Derajat Tertinggi di Dalam Surga

Tips untuk mencegahnya:

Ajarkan anak Anda tentang bagian tubuh. Alihkan perhatian anak saat mereka melakukannya di depan umum.

9. Kebiasaan makan yang buruk

Beberapa anak memiliki kebiasaan ngemil atau mengunyah sepanjang hari dan akibatnya mereka tidak merasa lapar saat waktu makan.

Kebiasaan ngemil terlalu dini dapat memicu terjadinya obesitas pada anak.

Tips mencegahnya:

Halaman:

Editor: Rizki Ramadhan

Sumber: Boldsky


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah