Bagaimana Mengetahui Jika Anda Benar-benar Lapar? Inilah Tips Mengidentifikasi & Mengelola Kelaparan

- 30 November 2020, 06:15 WIB
Ilustrasi Lapar
Ilustrasi Lapar /Pexels

ZONABANTEN.com - Ada garis tipis antara lapar dan makan atau berkata, ingin makan dan perlu makan. Orang tidak selalu makan karena lapar, tapi juga karena kebosanan, kebahagiaan, stres atau kelelahan.

Menjangkau setiap kali camilan, bahkan ketika Anda secara fisik tidak membutuhkannya, menunjukkan risiko obesitas atau kenaikan berat badan, diikuti oleh kondisi lain seperti diabetes, penyakit jantung, atau tekanan darah.

Seperti yang kita ketahui, manajemen berat badan sangat penting untuk pencegahan penyakit kronis yang disebutkan di atas, penting untuk mengidentifikasi keinginan Anda untuk makan dan mencari cara untuk mengendalikannya.

Perhatikan beberapa cara untuk mengidentifikasi apakah Anda benar-benar lapar dan cara efektif untuk mencegahnya.

Baca Juga: 11 Jenis Umum Gangguan Tidur dan Tips Untuk Tidur Yang Baik

Apakah Saya Benar-benar Lapar?

Rasa lapar ditandai sebagai stimulus internal yang memulai tindakan asupan makanan. Mengkonsumsi makanan sebagai respons terhadap kelaparan dianggap sebagai langkah di antara proses pengaturan makanan.

Namun, kutipan mengatakan bahwa rangsangan kelaparan tidak sering dipengaruhi oleh asupan makanan, tetapi oleh banyak faktor lain yang menimpanya.

Faktor-faktor tersebut antara lain makanan yang dipasarkan yang menggoda, faktor intrinsik seperti emosi yang kuat dan faktor sosial seperti makan untuk menemani seseorang. Selain itu, ada banyak sensasi tubuh nonspesifik seperti mual, haus, dan nyeri yang disalahartikan sebagai rasa lapar.

Perasaan ini bisa membingungkan karena cenderung menghilang hanya untuk sementara setelah asupan makanan, tetapi muncul kembali setelah beberapa waktu, mengakibatkan asupan kalori berlebih untuk hari itu.

Baca Juga: 14 Tips Kesehatan Sederhana Dan Efektif Untuk Mencegah Diabetes

Faktor lain yang disarankan para ahli adalah bahwa kebingungan mengenai perasaan lapar yang sebenarnya atau 'makan tanpa merasa lapar' dirasakan selama masa kanak-kanak.

Praktik memaksakan waktu makan pada awal masa bayi tanpa memahami perilaku makan anak menjadi penyebab utamanya.

Kebiasaan ini cenderung bertahan seumur hidup tanpa memahami kebutuhan tubuh akan makanan.

Sebuah penelitian menyebutkan bahwa keinginan untuk mengonsumsi makanan dapat terjadi tanpa adanya rangsangan rasa lapar, namun rasa lapar sendiri merupakan faktor yang merepresentasikan kapan tubuh kita membutuhkan makanan atau siap untuk mencerna.

Halaman:

Editor: Rizki Ramadhan

Sumber: Boldsky


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah