ZONABANTEN.com - Pandemi COVID-19 belum usai, bahkan menjelang Lebaran Idul Fitri 1444H ini jumlahnya kembali meningkat. Peningkatan jumlah kasus COVID-19 ini membuat beberapa pihak meakukan antisipasi.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (Food and Drug Administration/FDA) Amerika Serikat (AS) melakukan perubahan otorisasi penggunaan darurat vaksin mRNA pada Selasa, 19 April 2023.
FDA melakukan perubahan otorisasi penggunaan vaksin mRNA untuk vaksin bivalen COVID-19 Moderna dan Pfizer-BioNTech.
Perubahan otorisasi dilakukan menyusul pembaruan aturan mengenai dosis kedua vaksin COVID-19 bagi warga lanjut usia dan masyarakat yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah.
FDA menjelaskan bahwa untuk waga yang berusia 65 tahun keatas dapat menerima vaksin dosis kedua. Dosis yang diberikan merupakan versi terbaru suntikan booster Moderna dan Pfizer-BioNTech. Setidaknya pemberian vaksin dilakukan empat bulan setelah menerima dosisi bivalen awal.
"Mereka yang berusia 65 tahun ke atas dapat menerima dosis kedua dari versi terbaru suntukan booster Moderna dan Pfizer-BioNTech sedikitnya empat bulan setelah menerima dosis bivalen awal mereka," Ujar pihak FDA saat menjelaskan mengenai aturan terbaru pemberian vaksin Booster COVID-19.
Bagi masyarakat yang memiliki gangguan imun dapat menerima dosis booster terbaru setidaknya dua bulan setelah pemberian dosis terakhir. Aturan ini disampaian langsung oleh pihak FDA.
FDA menambahkan, bagi masyarakat yang belum menerima vaksin dapat menerima satu dosis vaksin bivalen tanpa perlu menerima vaksin mRNA monovalen awal.
Baca Juga: Apa Itu Gerhana Matahari Hibrida yang Bakal Lintasi Langit Indonesia Besok?
Vaksin COVID-19 Moderna dan Pfizer-BioNTech monovalen saat ini tidak lagi diberikan izin penggunaan di AS.
Tak menutup kemungkinan bahwa aturan terbaru pemberian vaksin Booster tersebut akan segera diberlakukan di negara-negara lain juga. Masyarakat disarankan untuk tetap patuh ada protokol kesehatan dan melakukan pencegahan penyebaran COVID-19.***