ZONABANTEN.com – Ilmuwan Inggris telah menemukan bahwa jamur multifaset dapat berbicara satu sama lain dan bahkan memiliki kosakata yang melimpah.
Penelitian ilmuwan Inggris mengenai kemampuan menakjubkan jamur ini telah diterbitkan di jurnal Royal Society Open Science pada Rabu, 6 April 2022.
Para ilmuwan tersebut menemukan bahwa bahasa jamur melebihi kompleksitas yang dimiliki bahasa Eropa. Artinya, bahasa yang dimiliki oleh jamur sangat beragam.
Baca Juga: 5 Manfaat Unik dari Jamur Enoki, Bisa Perlambat Sel Kanker dan Bergizi Tinggi
Penelitian ini dilakukan oleh seorang profesor Ilmu Komputer bernama Andrew Adamatzky di University of the West of England (UWE) Bristol.
Andrew Adamatzky menggunakan empat spesies jamur dalam penelitiannya yaitu jamur enoki, split gill (jamur grigit), jamur ulat, dan ghost (jamur hantu), yang dilakukan dengan menguji impuls listrik jamur tersebut untuk mengetahui apakah jamur memang dapat berkomunikasi.
Ilmuwan tersebut memasukkan elektroda kecil ke dalam hifa jamur, benang yang membentuk akar organisme yang dikenal sebagai miselium.
Baca Juga: 3 Cara Membersihkan Beauty Blender yang Kotor Agar Tidak Menjadi Sarang Jamur dan Bakteri
Andrew Adamatzky menemukan bahwa lonjakan listrik sering terjadi di dalam kelompok jamur yang diujinya. Hal itu mencerminkan 50 kosakata pada manusia.
Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa distribusi panjang kata-kata yang dimiliki jamur cocok dengan bahasa manusia. Spesies jamur yang tinggal di kayu membusuk yakni jamur grigit menghasilkan kalimat paling kompleks.
Para ilmuwan mengatakan bahwa jamur dapat mengobrol layaknya manusia untuk membuat kehadiran mereka diketahui oleh anggota lain di dalam kelompoknya.
Baca Juga: 5 Manfaat Jamur Truffle untuk Kesehatan Tubuh, dapat Membantu Membunuh Sel Kanker
Selain itu, jamur juga dapat berbicara untuk melindungi satu sama lain. Para ilmuwan menganalogikannya seperti serigala yang sedang melolong untuk memperingatkan kawanannya saat dalam keadaan bahaya.
Mulut mikologis yang dimiliki oleh jamur dapat memberitahu sesama jamur mengenai potensi ancaman karena cuaca dan sumber makanan.
Karena temuan ini menarik, para ilmuwan mengatakan bahwa mereka akan terus melakukan penelitian dan pengujian lebih lanjut untuk memastikan hipotesis.***