Apa Pacarmu Sering Buat Kamu Cemburu? Mungkin Dia Orang yang Narsis

28 Januari 2022, 18:46 WIB
Sifat narsis seringkali menjadi penyebab hubungan dipenuhi dengan rasa cemburu /Pixabay/geralt

ZONABANTEN.com - Apa kamu sering merasa cemburu terhadap orang disekitar pasanganmu? Atau merasa sedang dibandingkan dengan orang lain oleh pacarmu secara tidak disadari.

Mungkin kamu perlu mempertanyakan dari mana rasa cemburu itu hadir. Karena dibeberapa kasus, kecemburuan itu tidak hadir secara tidak disengaja.

Mungkin kamu perlu mempertanyakan juga sikap pacarmu, apakah dia melakukannya secara tidak sengaja, atau justru sengaja untuk membuatmu cemburu?

Jika jawabannya adalah kasus kedua, maka kemungkinan jika pacarmu itu adalah orang yang narsis.

Baca Juga: Google Play Sajikan Tab 'Penawaran' (offers) di Applikasi Google Play Store

Sebuah penelitian baru mengatakan bahwa orang narsis memiliki tujuan tertentu untuk membuat pasangannya cemburu. Diantaranya adalah kontrol, dan peningkatan harga diri.

Gregory Tortoriello, seorang psikolog di University of Alabama mengatakan bahwa, “Ada beberapa elemen normal pada orang narsis, karena mereka mengejar tujuan seperti yang dilakukan orang lain. Hanya saja memiliki tingkat yang sedikit lebih besar”.

Kepribadian narsistik memiliki dua kategori, pertama adalah narsistik muluk. Narsistik ini ditandai dengan hak, ekstroversi, dan harga diri yang tinggi. Orang seperti ini akan memiliki sifat percaya diri yang tinggi.

Baca Juga: Untuk Pengguna Apple, Jangan Lakukan Hal Ini Jika iPhone Anda Tak Ingin di Hack dalam Hitungan Detik

Kategori kedua adalah narsisme rentan. Orang seperti ini memiliki keserupaan hak dan kehendak untuk mengeksploitasi orang untuk mendapatkan apa yang ia inginkan.

Tetapi orang seperti ini memiliki kerapuhan, yaitu perasaan tidak aman dan harga diri yang rendah.

Melalui penelitian terhadap 237 mahasiswa, Gregory mencoba mencari korelasi antara sifat narsis dengan perilaku membunuh cinta.

Dari penelitian itu disimpulkan bahwa orang yang memiliki sifat narsis lebih tinggi, maka kemungkinan mereka membuat pasangannya cemburu menjadi tinggi juga.

Baca Juga: Kabar Baik, Qatar memasukan Indonesia dalam Kategori Green List Country

Tetapi tujuan antara narsisme muluk dan narsisme rentan, memiliki hal yang berbeda. Narsisme muluk lebih mencari kuasa dan kontrol terhadap hubungan.

Sementara narsisme rentan memiliki tujuan yang lebih luas, yaitu kontrol salah satunya, menguji kekuatan hubungan, mencari keamanan dalam hubungan, mengkompensasi harga diri yang rendah , dan menuntut balas dendam terhadap perilaku buruk pasangan yang mereka anggap buruk.

Tetapi ada keterbatasan pada penelitian ini, para peneliti tidak melihat sebab-akibat, melainkan hanya korelasi saja.

Baca Juga: Pangdam Jaya Siagakan Tower Antispasi Peningkatan Kasus COVID-19

Sementara kecenderungan seperti ini dapat terjadi pada siapapun, tetapi bukan berarti yang mengalami demikian memiliki gangguan kepribadian narsistik.

Gregory mengatakan bahwa setiap mahasiswa yang ia teliti tidak memiliki narsistik patologis. Tetapi temuannya itu dapat membantu orang dengan kasus yang lebih parah.

"Mereka, secara teori, mungkin dengan menemukan cara lain untuk mencapai tujuan yang sama, jika tidak lebih maladaptif. Jadi saya pikir mungkin meredam tujuan itu sendiri dapat berguna," kata Gregory.***

Editor: IDHY ADHYANINDA SUGENG MULYANDINI

Sumber: Live Science

Tags

Terkini

Terpopuler