Apakah Harapan dapat Mempengaruhi Kesehatan? Ini 5 Cara Membangunnya

8 Januari 2022, 13:53 WIB
Apakah Harapan dapat Mempengaruhi Kesehatan? Ini 5 Cara Membangunnya/ Unsplash/ Dayne Topkin /

ZONABANTEN.com – Harapan adalah suatu kondisi di mana seseorang menginginkan sesuatu yang lebih baik untuk masa depannya.

Meskipun harapan tampaknya tidak mungkin tercapai, penelitian menunjukkan bahwa menemukan harapan dan optimisme, dapat berdampak positif pada kesehatan mental dan fisik.

Diana Brecher, PhD, psikolog klinis dan sarjana di bidang psikologi positif di Universitas Ryerson di Toronto, mengatakan bahwa, “Sangat umum ketika kita dihadapkan dengan tantangan multilevel dalam keuangan, kesehatan, gaya hidup, hubungan, dan pandemi, kita harus mengambil lebih dalam dan bekerja lebih keras untuk menemukan sesuatu yang bisa diharapkan.”

Baca Juga: WOW! Ansan Greeners FC Beri Julukan Luar Biasa ini untuk Asnawi Mangkualam, Klub: Pilihan Kami Tak Salah

Selain itu, Claudia Trudel-Fitzgerald, PhD, ilmuwan peneliti dan psikolog klinis di Harvard T.H, Chan School of Public, mengatakan bahwa “individu yang mempunyai optimisme yang lebih besar lebih mungkin untuk menua dalam keadaan sehat dan hidup lebih lama, mereka juga dapat memiliki riwayat yang lebih rendah dari penyakit kronis, terutama penyakit kardiovaskular”.

Berikut ini lima cara untuk membangun harapan:

1. Ambil Kendali

Brecher mengatakan walau emosi dari perasaan putus asa itu nyata, namun memikirkan apa yang ada dalam kendali dapat berdampak positif pada diri kita dan orang lain, ini adalah cara baik untuk melawan perasaan putus asa itu.

Baca Juga: Lagi, Ashanty Positif Covid-19 ‘Omicron’ Usai Pulang Liburan

2. Menemukan Kabar Baik dan Hikmahnya

“Salah satu cara untuk tetap optimis saat masa pandemi adalah memusatkan perhatian kita pada kabar baik, seperti pengembangan vaksin, dan membatasi konsumsi berita negatif dari media ketika kita merasa lebih rentan, cemas, atau sedih, dan tidak apa-apa untuk menonton TV atau membaca koran selama beberapa hari untuk melindungi kesehatan mental” kata Brecher.

Brecher juga mengatakan kita juga dapat menghilangkan rasa cemas atau sebagainya, dengan lebih aktif secara fisik.

Maksudnya adalah mencoba berjalan-jalan, terhubung dengan teman atau keluarga melalui teknologi, menghabiskan lebih banyak waktu dengan anak-anak dan keluarga.

Baca Juga: Jepang Berupaya Membendung Lonjakan Kasus Covid di Okinawa, Pangkalan Militer AS Kena Imbasnya

3. Berlatih Bersyukur

Merasa bersyukur bukan lah hal yang mudah dan itu membutuhkan tindakan yang disengaja, bukan respon naluriah.

Brecher menyarankan untuk bertanya kepada diri sendiri, agar lebih mudah untuk bersyukur.

Misalnya, tanyakan “Hal baik apa yang terjadi hari ini?”, “Peran apa yang sudah dilakukan dalam hal baik yang terjadi?”

Baca Juga: Tes Psikologi: Pilih 1 Hewan yang Paling Dianggap menarik, Jawabannya akan Mengungkap Karakter Terpendam Anda

4. Salahkan Nasib Buruk

Dalam bukunya “Learned Optimism”, Martin Seligman, PhD, mengatakan bahwa orang yang optimis cenderung percaya bahwa peristiwa negatif bersifat sementara dan menyalahkan penyebab di luar diri mereka.

Sementara orang pesimis merujuk pada penyebab permanen yang diciptakan oleh diri mereka sendiri.

5. Nantikan Waktu yang Lebih Baik

Merencanakan kegiatan aman yang dapat dicapai kedepannya dapat memberi kita sesuatu untuk dinanti.

Misalnya dengan membayangkan pertemuan bersama teman atau keluarga setelah pandemi, dan mulai pikirkan detailnya, seperti tamu, lokasi, musik, dan lainnya.***

Editor: IDHY ADHYANINDA SUGENG MULYANDINI

Sumber: Healthline

Tags

Terkini

Terpopuler