First Principle Thinking: Cara Berpikir Para Disruptor Industri Tesla, Amazon, Airbnb, dan Uber

5 Januari 2022, 07:40 WIB
first principle thinking: cara berpikir para disruptor industri tesla, amazon, airbnb, dan uber/ pixabay/ Tumisu/ /

 

ZONABANTEN.com-- First principle thinking merupakan salah satu cara berpikir yang membuat founder Airbnb, Uber, Amazon, dan Tesla berhasil mendisrupsi industrinya masing-masing.

Sebenarnya tidak perlu jenius untuk membuat Anda dapat meniru kesuksesan para disruptor industri besar.

Namun, salah satu caranya adalah meniru cara berpikir mereka, yaitu dengan first principle thinking.

Istilah prinsip pertama atau first principle pertama kali dikemukakan oleh filsuf Yunani Kuno Aristoteles. Ia mendefinisikan first principle sebagai basis pertama dari mana sesuatu diketahui.

Baca Juga: Unggah Foto Hitam di Akun NATURE, Cara Promosi Agensi Membuat Fans Heran

Sebuah asumsi dasar yang tidak bisa dideduksi lebih jauh. First principle membuat seseorang menggali hal paling dalam dari suatu hal yang seseorang inginkan.

Misalnya dalam hal bisnis. Apa esensi terkecil yang mendasari suatu hal dapat dikatakan sebuah bisnis. Apakah adanya sebuah badan usaha, karyawan, dan lain-lain.

Ternyata asumsi terkecil dari bisnis adalah ketika seseorang berhasil melakukan transaksi dengan orang lain.

Selama Anda belum bertransaksi, maka belum dapat dikatakan Anda telah berbisnis. Meskipun telah memiliki gedung dan karyawan.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 5 Januari 2022, Andin Pingsan di Mobil, Apakah Sebenarnya yang Terjadi?

Saat Anda mengupas lebih dalam tentang transaksi. Transaksi merupakan pertukaran nilai antara penjual dan pembeli. Saat itulah Anda dapat dikatakan memiliki bisnis.

First principle dari bisnis adalah pertukaran nilai antara penjual dan pembeli. Melalui hal ini Anda dapat menganalisa mengapa bisnis Anda belum berhasil?

Lawan dari first principle adalah thinking by analogy. Ini merupakan cara berpikir paling umum, dimana seseorang membuat sesuatu yang sudah Anda kenal dan memodifikasinya menjadi lebih baik.

Perbedaan first principle dan thinking by analogy seperti chef dan juru masak. Chef adalah perintis, orang yang menciptakan resep, ia mengetahui bahan mentah dan cara menggabungkannya.

Baca Juga: Christian Eriksen Berharap Bisa Tampil di Piala Dunia Qatar 2022

Sementara juru masak menggunakan resep dengan sedikit variasi tambahan agar terlihat lebih unik. Namun, tetap saja ia tidak dapat menciptakan resep baru.

Ketika Anda membangun bisnis dengan thinking by analogy atau mencontek resep orang lain, dan terbukti tidak bekerja dengan baik. Maka Anda akan bingung dalam menangani masalah dalam bisnis.

Elon Musk dalam bisnis Tesla mengungkapkan, ia menggunakan first principle thinking pada pembuatan baterai yang lebih murah dari harga yang ada di industri.

Asumsi umum pembuatan baterai pada semua industri adalah mahal. Memerlukan biaya mencapai USD 600 per kilowatt-hour, dan akan selalu seperti ini hingga kapanpun.

 Baca Juga: Waduh, Rupanya Orang Korea Selatan Lebih Tertarik dengan Roti yang 'Tidak Sehat'

Ketika first principle thinking digunakan oleh Elon Musk, ia mencari hal mendasar dari baterai, jika baterai merupakan media tempat menyimpan listrik, maka apa bahan-bahan lain yang dapat digunakan untuk menyimpan listrik lebih efektif dan murah?

Dari pertanyaan-pertanyaan tersebut muncullah penemuan-penemuan baru akan cara pembuatan baterai.

Oleh para innovator hal tersebut diolah hingga membuat penemuan yang lebih canggih seperti produk-produk Tesla yang dapat Anda lihat saat ini. 

Pada industri perhotelan, first principle thinking atau hal mendasar yang dibutuhkan adalah layanan yang baik dan nyaman. Namun tentu saja harus ada hotel.

 Baca Juga: Harga Rokok Naik, Ini Tips Berhenti Merokok yang Patut Dicoba!

Bagaimana cara menyediakan akomodasi yang nyaman bagi tamu tanpa harus memiliki bangunan hotel? Jawabannya adalah Airbnb yang kemudian mendisrupsi pasar perhotelan di dunia.

Dalam industri transportasi kota, first principle thinking atau hal mendasar dari transportasi adalah memindahkan orang dari satu tempat ke tempat yang lain.

Namun, bagaimana cara memindahkan orang dari satu tempat ke tempat yang lain tanpa harus memiliki armada, fasilitas perawatan, dan supir? Jawabannya adalah Uber yang mendisrupsi industri transportasi kota.

Dalam industri perdagangan, first principle thinking atau hal mendasar dari perdagangan adalah bertemunya penjual dan pembeli. 

Baca Juga: Kamu Harus Tahu! Begini Cara Bersiwak Menurut Sunnah

Namun, bagaimana cara mempertemukan ribuan pembeli dan penjual dalam satu tempat yang luas? Jawabannya adalah Amazon yang memanfaatkan internet dalam pengembangannya.

Jika Anda menggunakan thinking by analogy, Anda akan terjebak pada asumsi umum yang biasa digunakan para pemain industri. Anda tidak menciptakan sesuatu yang memberikan lompatan nilai bagi bisnis Anda sendiri, apalagi mendisrupsi industri.

Berlatih untuk melakukan first principle thinking. Lihat kembali bisnis Anda dan apa yang menjadi hal mendasar dari bisnis tersebut. Hingga bisnis Anda akan jauh mengungguli para pesaing industri lainnya.***

Editor: IDHY ADHYANINDA SUGENG MULYANDINI

Sumber: Youtube Dr. Indrawan Nugroho

Tags

Terkini

Terpopuler