Perbedaan Peregangan Statis dan Dinamis, Mana yang Terbaik?

2 Januari 2022, 17:21 WIB
Perbedaan Peregangan Statis dan Dinamis, Mana yang Terbaik? /Unsplash/ Adel Grober

 

ZONABANTEN.com – Peregangan adalah bagian penting dari olahraga, memastikan otot-otot tidak kaku dan siap untuk melakukan aktivitas selanjutnya.

Peregangan juga dapat membantu kinerja secara keseluruhan dan mencegah cedera selama aktivitas.

Bagi sebagian besar orang peregangan adalah peregangan. Tapi tahukah kamu jika peregangan memiliki berbagai jenisnya?

Baca Juga: 5 Manfaat Peregangan Serta Tips Keamanan dan Cara memulainya

Jenis peregangan tergantung pada latihan yang akan dimulai dan tujuan kebugaran, sehingga seseorang dapat memilih gaya peregangan untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

Peregangan memiliki dua jenis yang utama, yaitu peregangan dinamis dan statis.

Berikut ini perbedaan peregangan statis dan dinamis:

1. Peregangan Dinamis

Peregangan dinamis, jelas Dr. Rex, secara aktif menggerakkan sendi dan otot dengan gerakan khusus olahraga selama sekitar 10-12 pengulangan.

Baca Juga: 5 Pemain Timnas Indonesia Ini Miliki Gaji Termahal di Piala AFF 2020, Sekali Gaji Bisa Beli Rumah Mewah!

Hal ini akan membantu melatih pola gerakan sehingga otot cenderung menjadi bersemangat sedikit lebih awal dan lebih cepat yang dapat membantu meningkatkan kekuatan dan koordinasi.

Faktanya peregangan dinamis telah terbukti meningkatkan kekuatan, sprint, lompatan, dan kinerja secara signifikan.

Peregangan dinamis juga dapat digunakan untuk pemanasan, karena hal ini akan meningkatkan suhu otot yang dapat mengurangi resistensi dan meningkatkan fleksibilitas.

2. Peregangan Statis

Peregangan dinamis didasarkan pada gerakan sedangkan statis melibatkan gerakan sendi.

Baca Juga: 3 Alasan yang Buat Ramalan Tidak Harus Dipercaya

Menurut Dr. Rex peregangan statis tidak disukai sebagai rutinitas pemanasan, karena penelitian menemukan bahwa peregangan statis dapat menyebabkan beberapa efek yang merugikan.

Misalkan saja dapat mengurangi kekuatan, tenaga, dan kinerja setelah melakukan peregangan statis.

Dr. Rex juga mencatat bahwa peregangan statis telah mendapatkan reputasi yang buruk jika dilakukan sebelum aktivitas.

Namun, ketika peregangan statis dilakukan setelah olahraga itu dapat membantu mencegah kekakuan pasca latihan, karena membantu mengembalikan otot setelah digunakan untuk olahraga.

Baca Juga: Diet Tapi Takut Muncul Stretch Mark? Cegah dengan Konsumsi Makanan Ini

Menurut Dr. Rex peregangan statis juga masih memiliki peran penting, namun semakin lama dilakukan itu akan memberikan banyak dampak negatif pada kinerja.

Lakukan peregangan dengan menahan satu gerakan peregangannya selama sekitar 15-30 detik saja.

Gerakan yang bisa dilakukan untuk peregangan dinamis seperti:

- Leg pendulum atau mengayunkan kaki ke depan dan ke belakang 10-12 kali atau juga bisa dengan mengayunkan ke samping

- Berjalan lunge

- Lingkaran pinggul

Baca Juga: Fakta atau Mitos: Telur Ayam Kampung Memiliki Lemak Lebih Sedikit Dibandingkan dengan Ayam Negeri?

- Lingkaran lengan

- Gulungan bahu

Dr. Rex juga menyarankan untuk tidak menggabungkan peregangan dinamis dengan gerakan balistik.

Karena gerakan balistik dapat menyebabkan ketegangan yang lebih besar pada otot.

Gerakan balistik sendiri seperti melakukan lompatan tinggi, menendang, hingga berlari di tempat.***

Editor: Bunga Angeli

Sumber: Cleveland Clinic

Tags

Terkini

Terpopuler