Anak 5 tahun Masih Mengompol di Malam Hari? Atasi dengan Diet dan Terapi, 80 persen berhasil

18 Desember 2020, 18:30 WIB
Ilustrasi tidur.*/ /

ZONABANTEN.com - Wajarnya anak kecil tidak lagi mengompol di usia lebih dari 5 tahun.

namun jika anak masih mengompol di atas usia 5 tahun, hal tersebut menandakan ada sesuatu tidak benar.

Anak masih mengompol saat usianya lebih dari 5 tahun bisa menjadi pertanda enuresis.

Baca Juga: Jadwal Liga Inggris Pekan ke 14 Lengkap dengan Wasit dan Ofisial Pertandingan, Ada MU vs Leeds

Enuresis bisa ditangani dengan diet dan terapi, salah satunya dengan memperbaiki pola makan menjadi lebih sehat.

Kepala Departemen Urologi FKUI-RSCM, Irfan Wahyudi menyarankan orang tua membatasi pola makan tinggi protein atau garam serta asupan cairan anak pada malam hari.

"Perbaikan gaya hidup yang dapat dilakukan yakni menghindari konsumsi cairan berlebih pada malam hari, memastikan konsumsi cairan yang cukup sepanjang hari, menghindari diet tinggi protein, garam pada malam hari (karena menginduksi diuresis)," kata dia dalam konferensi pers virtual, Jumat.

Baca Juga: Alamak! Rupanya Ini Penyebab Rezeki Seret, Salah Satunya Ghibah!

Ingatkan anak untuk buang air kecil sebelum tidur dengan posisi buang air kecil yang baik dan benar.

Hal itu juga bisa ditambahkan dengan memberi penghargaan jika anak tidak mengompol.

Selain itu, ada juga terapi yang dianjurkan salah satunya terapi alarm yang memungkinkan alarm berbunyi dan membuat anak terbangun lalu pergi ke kamar mandi saat celana anak basah akibat mengompol.

Baca Juga: Sinopsis Film Mariposa, Kisah Cinta Angga Yunanda dan Zara akan Kembali Tayang pada 31 Desember 2020

Terapi dengan tingkat keberhasilan mencapai 80 persen ini dilakukan selama 2-3 bulan atau sampai anak bebas mengompol selama 14 hari.

"Tentunya peran orang tua sangat penting pada terapi ini. Terapi dianggap berhasil jika anak tidak mengompol selama 1 bulan tanpa pemaikaian alarm, dan kebanyakan akan membuahkan hasil yang baik setelah 3-4 bulan terapi," tutur Irfan.

Irfan mengatakan, selain terapi alarm, masih ada pilihan lain antara lain uroterapi, diuretik, antikolonergik hingga penggunaan obat seperti desmopressin untuk mengatasi anak mengompol pada malam hari.

Baca Juga: Bagaimana Kelanjutan BLT Subsidi Gaji dari BPJS Ketenagakerjaan di Tahun 2021? Ini Kata Kemnaker

Cara kerja desmopressin yakni dengan mengurangi produksi urin ke tingkat normal pada malam hari.

"Terapi yang dilakukan perlu disesuaikan dengan penyebab yang mendasari pasien seperti pemantauan perawatan memainkan peran yang penting untuk keberhasilannya," kata Irfan melanjutkan.

Jika terapi awal menunjukkan perbaikan maka dilanjutkan hingga 3 bulan, tetapi jika tidak ada perbaikan maka dokter bisa menambahkan dosisnya.***

Editor: Bunga Angeli

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler