Kaspersky Bagikan Tips agar Transaksi dengan Pembayaran Digital Tetap Aman

- 16 Oktober 2021, 14:06 WIB
kaspersky
kaspersky /istimewa

ZONABANTEN.com - Baru-baru ini munculnya has riset dari perusahaan keamanan siber Kaspersky yang menunjukkan penggunaan pembayaran digital di Asia Pasifik tumbuh pesat sepanjang pandemi virus corona.

Dilansirr dari antaraneews, riset "Mapping a Secure Path for The Future of Digital Payments in APAC", dalam siaran pers, Sabtu 16 oktober 2021 menyebutkan sebagian besar responden, 90 persen, menggunakan aplikasi pembayaran digital setidaknya sekali dalam setahun terakhir.

Hasiknya hampir dua dari 10 orang, 15 persen, baru menggunakan pembayaran digital ketika pandemi.

Sementara itu temuan dati Kaspersky, yakni persentase pengguna uang elektronik baru di Indonesia mencapai hingga 13 persen, hal tersebut setara dengan Thailand.

Baca Juga: Daftar Pemain dan Link Indonesia Vs Denmark Nanti Malam di Semifinal Thomas Cup 2020

Sealain itu Filipina juga menjadi yang tertinggi untuk pengguna baru uang elektronik, yaitu 37 persen.

Sebelumnya penelitian tersebut menunjukkan uang tunai masih menjadi primadona untuk transaksi di Asia Pasifik, namun, pertumbuhan penggunaan pembayaran digital juga menggembirakan.

Para responden menilai pembayaran digital membantu mereka menjaga jarak fisik (45 persen) dan ini adalah satu-satunya cara bertransaksi ketika sedang karantina wilayah (36 persen).

Tapi, masih ada pengguna yang takut kehilangan uang (48 persen) dan takut menyimpan data keuangan secara online (41 persen).

Meskipun responden lainnya menyebutkan pembayaran digital ini terlalu merepotkan (26 persen) atau perangkat pribadi mereka tidak terlalu aman (25 persen).

Baca Juga: Polemik Transaksi Dinar-Dirham di Pasar Muamalah, Tengku Zulkarnain Minta Bank Indonesia Beri Jalan Keluar

Berikut adalah tips agar transaksi dengan pembayaran digital tetap aman, versi kaspersky.

1. Perangkat dan internet sendiri
Saat menggunakan pembayaran online, pakai perangkat dan sambungan internet sendiri, WiFi publik memiliki kemungkinan disusupi penjahat siber.

2. Jaga kerahasiaan PIN
Simpan nomor PIN, kata sandi dan kode one-time password (OTP) untuk diri sendiri, jangan pernah membagikannya meski pun ke keluarga dekat. Membagikan kode atau kata sandi ke orang lain sering menjadi jalan masuk peretas untuk mencuri informasi sampai urusan perbankan.

3. Waspada informasi palsu
Pengguna juga harus waspada terhadap komunikasi palsu di dunia digital. Jangan pernah membagikan informasi pribadi di dunia maya, terutama jika berkaitan dengan keuangan dan pembayaran.***

Editor: Rizki Ramadhan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x