Khawatir WhatsApp Selewengkan Data, Signal dan Telegram Jadi Solusi Pesan Instan

- 9 Januari 2021, 10:34 WIB
ilustrasi telegram
ilustrasi telegram /PIXABAY/U2SOLMZ


ZONABANTEN.com - Aplikasi pesan instan WhatsApp mulai mengirimkan pesan kepada para penggunanya terkait kebijakan baru.

Kebijakan baru tersebut diumumkan kepada para penggunanya ketika mereka membuka aplikasi WhatsApp.

Platform WhatsApp akan mengirimkan laman pop-up persetujuan sebelum pengguna bisa kembali mengakses pesan.

Pengguna disarankan untuk menyetujui kebijakan baru tersebut agar tetap bisa menggunakan aplikasi WhatsApp.

Baca Juga: Asalkan Punya Usaha, Anda Berhak Mendapatkan Bantuan Modal Kewirausahaan Sosial KPM PKH

Jika tidak, pengguna tidak bisa lagi mengakses WhatsApp mulai 8 Februari 2021.

Melalui kebijakan ini, WhatsApp akan mengumpulkan data, antara lain berupa nomor ponsel, informasi perangkat dan koneksi, lokasi, log, cookies dan kontak.

Kebijakan baru tersebut menimbulkan kekhawatiran para penggunanya, mereka resah jika data pribadinya digunakan untuk hal-hal yang tidak semestinya.

Pengguna yang khawatir WhatsApp akan selewengkan data, aplikasi Signal dan Telegram bisa menjadi solusi pesan instan.

Aplikasi pesan instan Telegram dan Signal dilaporkan mengalami peningkatan jumlah pengguna secara tiba-tiba.

Peningkatan tersebut dialami kedua aplikasi setelah persyaratan terbaru mengenai kebijakan privasi saingannya yang lebih besar, WhatsApp, ramai dibicarakan di media sosial.

Baca Juga: Belum Keluar Zona Merah, Wali Kota Tangsel Tambah Rumah Sakit Rujukan Covid-19

WhatsApp, yang menggunakan teknologi enkripsi Signal, mengeluarkan persyaratan baru pada Rabu silam.

Dalam kebijakan barunya, WhatsApp meminta pengguna untuk menyetujui Facebook, beserta anak perusahaannya mengumpulkan data pengguna, termasuk nomor telepon dan lokasi mereka.

Dikutip dari Reuters, Sabtu, sejumlah aktivis privasi mempertanyakan langkah "terima pengambilan data atau keluar".

Di media sosial Twitter, mereka menyarankan pengguna untuk beralih ke aplikasi pesan instan lain seperti Telegram dan Signal.

Popularitas Signal dilaporkan melonjak pada Kamis, 7 Januari 2021, setelah didukung oleh Elon Musk, yang merupakan salah satu akun paling banyak diikuti di Twitter, dan oleh bos situs mikro-blogging itu sendiri, Jack Dorsey.

Baca Juga: Joe Biden: Hari Tergelap Dalam Sejarah Amerika Serikat, Pendemo Pro-Trump Diperlakukan Secara Lunak

Lebih dari 100.000 pengguna menginstal Signal di seluruh toko aplikasi Apple dan Google dalam dua hari terakhir.

Sementara Telegram memperoleh hampir 2,2 juta unduhan, menurut perusahaan analis data Sensor Tower.

Pemasangan baru aplikasi WhatsApp turun 11 persen dalam tujuh hari pertama tahun 2021 dibandingkan dengan pekan sebelumnya.

Meskipun saat ini WhatsApp masih menjadi aplikasi pesan instan favorit dengan sekitar 10,5 juta unduhan secara global, kata Sensor Tower.

Sebelumnya, laman Phone Arena menuliskan data yang dihimpun WhatsApp akan digunakan bersama perusahaan yang satu grup dengan Facebook Inc, antara lain Facebook Payments, CrowdTangle dan Onavo.

Bagi pegiat keamanan siber, pembaruan di WhatsApp ini tergolong meresahkan.

Baca Juga: Asalkan Punya Usaha, Anda Berhak Mendapatkan Bantuan Modal Kewirausahaan Sosial KPM PKH

"Meski pun WhatsApp memberi opsi untuk memilih atau tidak, kebijakan baru ini merupakan ancaman bagi privasi," kata Jiten Jain, pakar keamanan siber, dikutip dari laman Times of India.

Menurut Jain, penggunaan data bersama untuk bisnis bisa juga berarti WhatsApp akan membuka data untuk pemerintah dan penegak hukum.

"Data yang tersedia dan dibagikan oleh WhatsApp mulai mirip dengan Facebook. Facebook membagikan data ke pemerintah jika ada permintaan. Sepertinya WhatsApp akan mulai melakukan hal yang sama," kata Jain.

Sementara bagi pengacara bidang teknologi di India, Mishi Choudhary, menyatakan Facebook sebenarnya memberikan "persetujuan yang memaksa" dengan meminta pengguna mengklik "Agree" (setuju) atau tidak bisa lagi menggunakan WhatsApp.***

Editor: Rizki Ramadhan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x