TikTok hanya memberikan tarif pembayaran yang minim kepada artis dan penulis lagu, menyumbang hanya sekitar 1 persen dari total pendapatan UMG.
Hal ini menjadi sorotan utama karena UMG berkomitmen untuk melindungi hak dan nilai artistik mereka.
Isu kedua adalah penggunaan intensif kecerdasan buatan (AI) oleh TikTok.
UMG menyatakan keprihatinan bahwa platform ini membiarkan banjir rekaman AI dan bahkan mengembangkan alat untuk mendorong pembuatan musik AI.
Keberadaan ini dianggap merugikan artis manusia dengan mengurangi dana royalti secara signifikan.
Terakhir, UMG mencatat kekhawatiran terkait keamanan online pengguna TikTok dan ketidakmampuan platform ini dalam menangani pelanggaran konten, termasuk pidato kebencian dan pelecehan.
Proses penghapusan konten yang lambat dan tidak efisien dianggap sebagai permasalahan serius.
Dengan mencabut lagu-lagunya dari TikTok, UMG menyampaikan pesan kuat bahwa mereka tidak akan menerima kesepakatan yang tidak mencerminkan nilai karya seni.
Meskipun keputusan ini menciptakan pro dan kontra di masyarakat, dampaknya tidak hanya dirasakan oleh artis UMG, tetapi juga berpotensi memengaruhi pengalaman pengguna TikTok.