Akibat Kekurangan Bahan Bakar, Dua Rumah Sakit di Gaza Berhenti Beroperasi

- 10 November 2023, 20:50 WIB
 RS Al Quds di Kota Gaza, Jalur Gaza, Palestina/Anadolu/Antara
RS Al Quds di Kota Gaza, Jalur Gaza, Palestina/Anadolu/Antara /

ZONABANTEN.com - Tiga hari belakangan ini terhitung dari tanggal 7 oktober 2023 kemarin, peluncuran serangan Israel terhadap Gaza, Palestina semakin membabi buta. 

Otoritas Israel melarang semua barang termasuk bahan bakar masuk, bahkan Israel telah menutup semua perbatasan dengan Gaza. 

Berdasarkan laporan dari kantor media pemerintah di Gaza, sedikitnya ada delapan belas rumah sakit di jalur Gaza yang telah dibombardir oleh pesawat tempur Israel, salah satunya yaitu RS Al Quds. 
 
Sebanyak 14 ribu warga Palestina yang mengungsi di rumah sakit Al Quds kini mulai kekurangan layanan kesehatan, sebab persediaan bahan bakar untuk generator listrik sudah mulai menipis. 
 
Hal ini sebagaimana pernyataan dari Perkumpulan Bulan Sabit Merah Palestina. 
 
Tidak hanya itu, unit operasi, unit penghasil oksigen serta unit radiologi juga akan ditutup karena ketersediaan listrik hanya dari generator yang lebih kecil.
 
 
Pengelola RS Al Quds mengatakan bahwa perintah dan pasukan Israel telah beberapa kali mengancam warga Gaza agar mengungsi ke tempat lain, tapi mereka enggan dan menolak.
 
Meskipun beberapa unit akan ditutup, pengelola RS Al Quds itu masih membolehkan warga yang mengungsi di sana agar tetap dapat menggunakan listrik selama dua jam perhari, sehingga mereka bisa memasak dan mengisi daya ulang ponsel milik mereka.
 
Selain RS Al Quds, RS Indonesia di Gaza juga dinyatakan akan berhenti beroperasi secara total. Demikian hal itu terjadi, karena disana telah kehabisan bahan bakar.
 
“RS Indonesia akan berhenti beroperasi total besok jika tidak ada solar untuk menghidupkan generator sebagai sumber listrik”. Ungkap Direktur RS Indonesia di Gaza, Atef al-Kahluot, pada akun lembaga kemanusiaan MER-C Indonesia di platform X, kami 9 oktober 2023 kemarin.
 
Israel masih terus membombardir jalur Gaza untuk memisahkan Gaza selatan dengan utara, sehingga pergerakan warga dan bantuan kemanusiaan yang masuk dari pintu perbatasan Rafah di Gaza selatan kembali tertahan dan belum sampai ke RS Indonesia di Gaza Utara.    
 
 
Menurut data resmi yang dilansir dari antara, hingga saat ini korban jiwa di Palestina telah mencapai 10.569 korban, di antaranya 4.324 anak-anak dan 2.823 perempuan. 
 
Sementara jiwa di Israel hanya mencapai 1.600 orang. Tentu ini merupakan bilangan yang sangat berbanding terbalik dengan jumlah korban di Palestina.***

Editor: Bayu Kurniya Sandi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah