ChatGPT, AI Pintar Pengganggu Dunia Pendidikan! Benarkah?

- 14 April 2023, 14:26 WIB
Keberadaan ChatGPT dianggap dapat mengganggu dunia pendidikan
Keberadaan ChatGPT dianggap dapat mengganggu dunia pendidikan /tangkap layar/voister

ZONABANTEN.com - ChatGPT belakangan telah menjadi topik yang menarik untuk diperbincangkan, baik di dunia maya maupun di dunia nyata.

ChatGPT sendiri merupakan sebuah AI pintar yang dikembangkan perusahaan OpenAI, yang memiliki kemampuan untuk menjawab atau membalas sebuah perintah sederhana.

Dalam perkembangannya ChatGPT menjadi bergitu populer terutama bagi para siswa dan mahasiswa, karena kemampuannya yang dapat membantu setiap tugas mereka.

Baca Juga: 3 Olahan Ikan Laut Ini Bisa Meningkatkan Kesehatan saat Berpuasa di Bulan Ramadan

Tetapi kemampuan ChatGPT yang begitu menarik sebagai sebuah AI, rupanya tak selamanya disenangi. Kalangan pengajar umumnya menjadi kelompok masyarakat yang tidak menyukainya.

Meskipun polemik ChatGPT baru muncul akhir-akhir ini, tetapi rupanya AI ini telah dirilis sejak November tahun lalu.

Sejak saati itu popularitasnya terus berkembang dan menjadi salah satu teknologi baru yang sangat diminati di tahun ini.

Dilansir dari ScienceNews, begitu populernya ChatGPT, AI ini bahkan dapat memperoleh pengguna baru hingga lebih dari satu juta orang hanya dalam satu minggu.

Baca Juga: 5 Manfaat Mengonsumsi Buah Kurma saat Berbuka Puasa, Nomor 3 Paling Penting!

Microsoft bahkan tak segan-segan untuk menggelontorkan dana sebesar $10 miliyar, hanya demi berinvestasi kepada OpenAI.

ChatGPT bisa dianggap sebagai teknologi paling inovatif di tahun ini. Beberapa perusahaan lain bahkan berlomba-lomba untuk menciptakan teknologi yang serupa.

Misalnya saja Bard, AI pintar buatan Google yang dirilis Febuari kemarin. Adapula saingan Google yaitu Baidu, yang merilis Ernie Bot pada bulan Maret.

Menurut OpenAI, keberadaan ChatGPT sendiri sebenarnya dimaksudkan sama seperti teknologi lainnya, yaitu untuk membantu pekerjaan manusia.

Baca Juga: Praktis dan Simple, Ini Dia Resep Kue Semprit Keju ala Chef Devina Hermawan

ChatGPT mungkin saja dapat diaplikasikan kepada teknologi lainnya, misalnya asisten virtual, layanan pelanggan otomatis, tutor online, dan lain sebagainya.

Tetapi penggunaan ChatGPT sering kali disalahgunakankan oleh para penggunanya, terutama siswa dan mahasiswa, dengan tujuan untuk mencontek atau melakukan kecurangan dalam tugas.

Sebuah survei yang dilakukan surat kabat yang dikelola mahasiswa Universitas Stanford bahkan mengungkapkan, sebanyak 17 persen dari mahasiswa di universitas itu mengaku pernah menggunakan ChatGPT pada tugas dan ujian mereka.

Baca Juga: Ngakak, Mark NCT Tanggapi Video Editan Konsonan Langit Vicky Prasetyo!

Kebiasaan seperti itu jelas mengkhawatirkan, karena dapat mengurangi daya kritis siswa dan mahasiswa. Selain itu jawaban dari ChatGPT mungkin saja tidak akurat ataupun aman.

Situs berita CNET bahkan pernah mendapat kecaman di awal tahun ini, karena menghasilkan lusinan artikel dengan menggunakaan AI, yang banyak diantaranya dikemas dengan kesalahan.

Di satu sisi penggunaan penggunaan ChatGPT memang bermanfaat, misalnya saja seperti Google yang dapat berguna untuk menguji fakta.

Tetapi di sisi lain penggunaan bijak ChatGPT juga sangat diperlukan, demi mengurangi dampak negatif yang mungkin dapat dihasilkan.***

Editor: Christian Willy Kalumata

Sumber: ScienceNews


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah