30 Maret 1432, Hari Lahirnya Mehmed II Si Penakluk Konstantinopel

- 30 Maret 2022, 14:27 WIB
Lukisan Mehmed II oleh Gentile Bellini
Lukisan Mehmed II oleh Gentile Bellini /Publik Domain

ZONABANTEN.com - 30 Maret 1432 Mehmed II, sultan dari kekaisaran Ottoman dilahirkan, menjadi awal sejarah penaklukan Konstantinopel.

Mehmed II juga dikenal sebagai Muhammad al-Fatih, Fatih Sultan Mehmed, ataupun Mehmed si Penakluk.

Mehmed II lahir di Edirne, dan menjadi penguasa ke-7 kekaisaran Ottoman (Utsmaniyah), setelah menggantikan Ayahnya, Murad II.

Selama masa berkuasa di sebagai sultan, Mehmed telah mengukir banyak pencapaian. Tetapi yang terkenal dari semua pencapaiannya adalah penaklukan Konstantinopel.

Baca Juga: 26 Maret 1169: Salahuddin Ayyubi Jadi Emir Mesir, Awal Mula Yerusalem Kembali ke Tangan Muslim

Konstantinopel sendiri merupakan ibu kota dari kekaisaran Byzantium, dan menjadi kota paling penting di sana.

Maka dari itu, direbutnya Konstantinopel dari Byzantium, dapat menjadi penyebab berakhirnya kekaisaran tersebut.

Mehmed II merupakan anak keempat dari Murad II, dari seorang gadis budak yang kemudian menjadi Istri ke-empat Murad II, Hüma Hatun.

Mehmed II naik tahta ketika berusia 12 tahun, setelah Ayahnya memutuskan untuk turun tahta, dan mengangkatnya di Edirne.

Baca Juga: Kisah Uncle Fatty, Monyet Obesitas yang Menghilang Secara Misterius

Di masa awal pemerintahannya, Mehmed II menghadapi begitu banyak permasalahan internal dan eksternal.

Sejumlah negara Kristen yang memperhatikan aksesi Mehmed II ke atas tahta, berusaha memanfaatkan itu untuk mengorganisir perang salib baru.

Penyerangan tentara Salib mendesak Ayahnya, Murad II untuk kembali dari pensiunnya ke tahta, dan memimpin kembali tentara.

18 Februari 1451, Murad II meninggal dunia karena sakit, menjadi tanda kembalinya Mehmed II ke atas tahta untuk kedua kalinya.

Masa pemerintahan keduanya, dipenuhi dengan ambisi penaklukan Konstantinopel. Maka dari itu, di masa ini ia mulai memperkuat militer untuk penaklukan di masa mendatang.

Mehmed II juga membangun diplomasi untuk melancarkan tujuannya itu. Misalnya dengan memastikan Venesia dan Hongaria tetap netral melalui perjanjian damai.

Baca Juga: Banyak Negara Uni Eropa Mengusir Puluhan Diplomat Rusia Atas Dugaan Mata-mata

Di tahun berikutnya, dia membangun benteng Boğazkesen (kemudian dikenal Rumeli Hisar), serta armada laut untuk persiapan penaklukannya.

Di juga membeli meriam terbaru dan canggih, yang bahkan belum diketahui Eropa, dari seorang ahli senjata di Hongaria, Urban.

Tahun 1453, Mehmed memulai pengepungan Konstantinopel. Pengepungan berlangsung selama 54 hari, dari tanggal 6 April hingga 29 Mei.

Setelah penangkapan Konstantinopel, Mehmed II kemudian menyetujui penjarahan selama 3 hari. Tetapi itu dibatalkan, bahkan sebelum malam hari pertama.

Mehmed II memutuskan untuk langsung memasuki kota, dan pergi ke Hagia Sophia, lalu mengubahnya menjadi Masjid.

Baca Juga: PBB Serukan Gencatan Senjata Kemanusiaan untuk Konflik Rusia-Ukraina

Mehmed II kemudian memantapkan hatinya untuk memulihkan kembali kota. Ia mendorong sejumlah orang yang telah melarikan diri untuk kembali ke kota, mengembalikan rumah mereka, dan memberi jaminan keamanan.

Mehmed II juga mengorganisir perpindahan komunitas Muslim dan Kristen di Anatolia dan Balkan untuk pindah ke Konstantinopel (sekarang Istanbul).

Ia juga memulihkan Patriarkat Ortodoks Yunani pada 6 Januari 1454, serta mendirikan kerabian Agung Yahudi dan Patriarkat Apostolik Armenia.

Ia juga mendorong para wazirnya untuk membangun sejumlah lembaga Muslim, serta distrik-distrik komersial di kota tersebut.***

Editor: Bunga Angeli

Sumber: Britannica


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah