PBB Serukan Gencatan Senjata Kemanusiaan untuk Konflik Rusia-Ukraina

- 30 Maret 2022, 10:20 WIB
Ilustrasi PBB serukan gencatan senjata kemanusiaan untuk konflik Rusia-Ukraina
Ilustrasi PBB serukan gencatan senjata kemanusiaan untuk konflik Rusia-Ukraina /Unsplash/@polarmermaid

ZONABANTEN.com - Konflik Rusia-Ukraina masih terus memanas dan menjadi perhatian dunia.

Antonio Guterres, sebagai Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) turut angkat bicara terkait konflik itu. Ia berinisiatif akan melakukan gencatan senjata kemanusiaan di Ukraina.

"Hari ini saya mengumumkan bahwa dalam menjalankan tugas jasa baik saya, saya telah meminta Martin Griffiths, koordinator kerja kemanusiaan kami di seluruh dunia, untuk segera mengeksplorasi potensi kesepakatan dan pengaturan untuk gencatan senjata kemanusiaan di Ukraina dengan pihak-pihak yang terlibat," ucap Guterres.

Konflik Rusia-Ukraina ini sudah berlangsung selama satu bulan hingga menyebabkan ribuan nyawa menghilang, 10 juta orang mengungsi, fasilitas-fasilitas penting hancur secara sistematis, dan terjadi kemerosotan harga pangan serta energi.

Baca Juga: Perang Rusia-Ukraina: Tak Mampu Kuasai Kiev, Putin Telah Siapkan Rencana Khusus

Guterres juga menyampaikan bahwa solusi untuk mengatasi konflik Rusia-Ukraina adalah dengan politik.

"Solusi untuk tragedi kemanusiaan ini bukan kemanusiaan. Solusinya adalah politik. Oleh karena itu, saya menyerukan segera ada gencatan senjata kemanusiaan untuk memungkinkan kemajuan dalam negosiasi politik yang serius, yang bertujuan untuk mencapai kesepakatan damai berdasarkan prinsip-prinsip Piagam PBB," ujarnya tegas.

Bantuan kemanusiaan kemungkinan sangat penting ketika permusuhan dihentikan dan bisa membuat warga sipil beraktivitas dengan aman.

"Saya berharap gencatan senjata juga akan membantu mengatasi konsekuensi global dari perang ini, yang berisiko memperparah krisis kelaparan mendalam di banyak negara berkembang yang sudah kekurangan ruang fiskal untuk berinvestasi dalam pemulihan mereka akibat pandemi, dan saat ini menghadapi melonjaknya biaya pangan dan energi," katanya.

Halaman:

Editor: Bunga Angeli

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x