Review 2021: 3 Salah Paham Netizen menurut Cania Citta di Tahun 2021

- 1 Januari 2022, 13:17 WIB
Review 2021: 3 Salah Paham Netizen menurut Cania Citta di Tahun 2021
Review 2021: 3 Salah Paham Netizen menurut Cania Citta di Tahun 2021 /

ZONABANTEN.com - Tahun baru 2022 baru saja tiba, tetapi kenangan tahun 2021 sepertinya tidak dapat begitu saja dilupakan.

Ada banyak kenangan yang telah terlewati di sepanjang tahun 2021, mulai dari kenangan membahagiakan, menyedihkan, hingga menjengkelkan.

Dari sekian banyak kenangan tersebut, ada juga kenangan yang membuat netizen salah paham dan akhirnya menodai tahun 2021.

Cania Citta dalam Channel YouTube Geolive, telah merangkum beberapa kenangan tahun 2021 yang membuat netizen salah paham

Review ini dibuat Cania Citta, tentunya bukan untuk mengungkit permasalahan lama, tetapi untuk reminder kita semua agar hal tersebut tidak terulang lagi.

Baca Juga: Inilah Penyebab Munculnya Kantung Mata dan Begini Cara Mengatasinya 

Berikut adalah hal-hal yang membuat netizen salah paham menurut Cania Citta:

1. Baju Seragam PNS Berbahan Louis Vuitton

Tahun 2021 lalu, netizen sempat dihebohkan dengan pengadaan baju dinas baru untuk DPRD kota Tangerang, yang anggarannya hingga 1,2 miliar rupiah.

Setelah diketahui, bahan merek Louis Vuitton ikut menjadi andil dalam besaran anggaran tersebut. Adanya merek ini kemudian membuat publik heboh karena dinilai sebagai pemborosan.

Ternyata setelah dikonfirmasi, pihak Louis Vuitton Indonesia menjelaskan bahwa mereka tidak pernah melakukan bisnis pengadaan bahan pakaian atau seragam.

Pihak Louis Vuitton Indonesia juga menjelaskan bahwa pihaknya hanya menyediakan produk fashion yang siap pakai.

Sehingga kemungkinan bahan Louis Vuitton yang dimaksud DPRD kota Tangerang, bukanlah Louis Vuitton yang masyarakat maksud.

Baca Juga: Banjir Rendam 6 Ribuan Rumah di Aceh Timur 

2. Rachel Venya Tidak Dipenjara Karena Bersikap Sopan

Rachel Vennya sempat menjadi perbincangan karena tindakannya yang menyuap Ovelina Pratiwi untuk membantunya kabur dari pos penjagaan karantina Satgas Covid-19 di Bandara Soekarno-Hatta.

Rachel Vennya kemudian dijatuhi vonis 4 bulan penjara tetapi berakhir dengan bebas bersyarat yang akhirnya membuat publik kecewa.

Kemudian media mengungkapkan bahwa sikap sopan Rachel Vennya menjadi pertimbangan hakim untuk membuatnya bebas bersyarat.

Tetapi setelah di telusuri lebih lanjut, ternyata sikap Rachel yang sopan bukan menjadi satu-satunya alasan yang membuatnya divonis bebas bersyarat.

Hakim menyebutkan bahwa selama persidangan Rachel bersikap terbuka untuk mengakui perbuatannya, Rachel juga tidak berbelit-belit, dan hasil test Covid Rachel menunjukan hasil negatif.

Sementara sikap sopan dianggap default dalam persidangan, dimana setiap terdakwa pastinya harus menunjukan sikap sopan dalam persidangan sebagai bentuk penghormatan terhadap sidang.

Baca Juga: Seventeen Jadi Artis KPop Pertama yang Tampil untuk Kampanye MTV PUSH 

3. Polemik Laptop Pelajar Seharga 10 Juta Rupiah

Dikabarkan pemerintah mengalokasikan anggaran senilai 17,42 triliun rupiah untuk pengadaan produk TIK buatan lokal untuk pelajar, sepanjang tahun 2020 hingga 2024.

Salah satu pengadaan ini adalah pengadaan laptop untuk pelajar, sebagai upaya digitalisasi sekolah oleh Kemendikbud Ristek.

Media mengatakan pada tahun 2021 bahwa anggaran laptop untuk pelajar yang disalurkan melalui Dana Anggaran Khusus (DAK) ke Pemda adalah sebesar 2,4 triliun rupiah untuk 240 ribu unit laptop.

Anggaran ini kemudian menjadi polemik karena dana DAK yang kemudian dibagi dengan jumlah unit laptop, terasa terlalu mahal jika melihat spesifikasi laptop yang ditentukan pemerintah untuk pelajar.

Tetapi setelah dikonfirmasi oleh Kepala Biro Perencanaan Kemendikbud Ristek, M Samsuri, ternyata dana sebesar 2,4 triliun tersebut bukan hanya untuk laptop saja.

M Samsuri juga merincikan bahwa 2,4 triliun tersebut juga termasuk pengadaan proyektor, wireless router, konektor, printer, dan scanner.

Baca Juga: Banyak Orang yang Melakukan Kerokan Ketika Merasakan Masuk Angin dan Pegal-Pegal, Bahayakah Kerokan? 

Demikianlah 3 kesalahpahaman netizen yang sempat terjadi di sepanjang tahun 2021 menurut Cania Citta. Dari sini bisa dipelajari jika media memiliki andil besar dalam membentuk kesalahpahaman netizen.

Ditambah lagi, kurangnya literasi masyarakat yang pada akhirnya membuat masyarakat menjadi kurang kritis dalam menerima setiap informasi yang datang.

Dengan review ini diharapkan di masa mendatang, masyarakat dapat belajar untuk lebih kritis dalam mengolah informasi, dan media tetap menyampaikan berita dengan lurus tanpa terintervensi apapun. ***

Editor: Yuliansyah

Sumber: Youtube Geolive


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah