Suku Bajau Indonesia Dikaitkan dengan Film Avatar: The Way of Water, Kok Bisa?

7 Januari 2023, 16:51 WIB

 

ZONABANTEN.com – Suku Bajau dikaitkan dengan film Avatar: The Way of Water. Berikut penjelasannya.

Rilis pada tanggal 16 Desember 2022, film Avatar: The Way of Water menarik banyak perhatian publik.

Film yang menceritakan tentang Jake Sully yang mencari perlindungan ke Klan Metkayina, yaitu kaum penghuni laut.

Sang sutradara, James Cameron, mengatakan bahwa film tersebut mendapat inspirasi dari kelompok gipsi laut di Indonesia, yaitu Suku Bajau.

Hal tersebut tentu menjadi perbincangan hangat di tengah masyarakat.

Dilansir dari The Conversation Indonesia, terdapat beberapa kemiripan antara film Avatar dengan Suku Bajau, yaitu:

Baca Juga: Termasuk ‘Avatar 2’ dan ‘Doctor Strange’, Inilah 5 Film Terlaris di Tahun 2022, Sudah Nonton?

1. Struktur Tubuh

Dalam film Avatar: The Way of Water, Klan Metkayina merupakan masyarakat yang sangat akrab dengan laut.

Bahkan, bentuk tubuh mereka pun identik dengan kehidupan bawah laut, misalnya sirip maupun ekor yang menyerupai bentuk dayung.

Suku Bajau, yang juga akrab dengan kehidupan laut, mempunyai perbedaan struktur tubuh jika dibandingkan dengan orang yang keseharian hidup di darat.

Ukuran limpa atau getah bening dari orang-orang suku Bajau berukuran lebih besar, sehingga memungkinkan mereka untuk menyelam bebas lebih lama dibandingkan orang pada umumnya, meskipun tanpa perlengkapan pendukung.

Baca Juga: Laris Manis! 'Avatar: The Way of Water' Sudah Meraup Keuntungan 950 Juta Dollar Secara Global

2. Pemukiman

Klan Metkayina dalam Avatar dikisahkan hidup di desa Awa’atlu yang berada di pesisir.

Rumah-rumah di atasnya menggantung pada akar pohon supaya mempermudah pergerakan penduduk di air.

Lingkungan tersebut bisa dikatakan mirip dengan lingkungan tempat tinggal Suku Bajau.

Masyarakat dari Suku Bajau terbiasa bermukim di dalam perahu dan terbiasa berkelana dari satu daerah ke daerah lainnya dengan membawa ‘rumah’ mereka.

Namun kini karena ketatnya kebijakan batas negara, maka mereka tak lagi bebas bergerak.

Pola hidup mereka pun kini menjadi menetap karena alasan berbagai faktor.

Rumah mereka didirikan di atas air dan biasa disebut dengan rumah tancap.

Baca Juga: Avatar: The Way of Water, Film Pengisi Akhir Tahun.

3. Ekologi Sakral

Bangsa Na’vi dalam film Avatar mempunyai wilayah pohon arwah Metkayina di bawah laut Pandora.

Ternyata, Suku Bajau juga mengenal wilayah dengan roh laut terbesar di dalamnya.

Nama roh tersebut adalah Mbok Madilao’, yang dikenal sebagai penjaga keseimbangan manusia dengan alam.

Sosok tersebut akan berubah mengikuti situasi maupun lintas wilayah.

Dalam Avatar: The Way of Water, ada juga sosok roh sakral bernama Eywa.

Baca Juga: James Cameron Ungkapkan Produksi Rampung, Ini Jadwal Rilis Avatar 2

4. Sosial Budaya

Film Avatar: The Way of Water kental dengan pesan untuk kerap menjaga lingkungan dengan adanya eksistensi masyarakat adat.

Hal tersebut juga terlihat dalam kehidupan Suku Bajau.

Mereka kerap menerapkan praktik Tubba Dikatutuang dengan tujuan untuk melindungi kawasan laut oleh warga setempat. ***

Editor: Dinda Indah Puspa Rini

Sumber: The Conversation Indonesia

Tags

Terkini

Terpopuler